Sunday, January 27, 2013

Pemberian ASI terhalang mitos



Kita semua tahu, bahwa air susu ibu (ASI) amatlah berharga bagi anak-anak Balita, namun tidak semua para ibu mau menyusui anak-anaknya. Ada beberapa alasan kenapa para ibu tidak mau menyusui anaknya : selain alasan karena sibuk, beberapa mitos yang berkembang di masyarakat menjadi pemicu para ibu tidak memberikan ASI pada bayinya. Mitos tersebut diantaranya payudara akan kendur bila lama menyusui, ada juga jika ASI kotor sepulang dari menjenguk kematian. Mitos inilah yang menyebabkan para ibu menghentikan pemberian ASInya kepada si kecil (khususnya warga Bali).


Semua ibu yang baru melahirkan tidak akan mengalami kering air susu, memang ada beberapa ibu yang susah mengeluarkan ASI di tahap awal menyusui.  Namun dengan penerapan inisiasi menyusui yang tepat, setiap ibu dipastikan mengeluarkan ASI. Walau sibuk setiap ibu bisa memberikan ASI untuk bayinya, yakni dengan tehnik vacum, dimana ibu menyedot ASInya setiap 2 s.d 3 jam  sekali, dan menyimpannya dalam botol kaca. ASI memiliki daya tahan hingga 4 jam, jika di taruh di suhu ruangan. Jika di taruh di dalam frezer, ASI bahkan bisa bertahan hingga 6 bulan dan selama 1 s.d 3 hari jika ditaruh di dalam kulkas.

Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan dilanjutkan sampai si bayi berusia 2 tahun , ada banyak keuntungan terutama bagi perkembangan dan pertumbuhan anak ke depan. Diantaranya angka kematian anak dapat tertekan, dan meningkatkan kwalitas hidup ibu. Anak yang mendapatkan cukup ASI akan lebih kebal dari berbagai ancaman penyakit seperti kanker anak, penyakit enfeksi, dan diare. Dipihak lain, ibu yang menyusui juga lebih rendah terkena kanker payudara, kanker ovarium, kanker endometrial, dan mengurangi resiko diabetes melitus. Disamping itu ibu yang menyusui juga lebih rendah terkena osteoporosis dan obisitas.

Sumber > bali post, 28012013  

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini