Wednesday, January 30, 2013

Kayu Tulung ( Tunjang langit)




Kayu tulung demikian lebih lumrah namanya di daerah desa Belimbing kabupaten Tabanan, ketimbang dengan namanya “tunjang langit”.  Tumbuhan ini banyak manfaatnya, selain membersihkan udara sekitar dari beraneka macam polutan, gas-gas berbahaya, berbagai senyawa kimia berbahaya yang ada dalam udara, juga acap digunakan dalam upacara umat Hindu (mecaru) dan upacara-upacara besar keagamaan umat Hindu. Tumbuhan tunjang langit/kayu tulung memiliki nilai spiritual dalam persfektif Hindu, dapat dipakai sebagai sarana upacara. Umumnya dipakai saat mecaru pada hari-hari besar keagamaan, bahkan bagi umat Hindu kayu tulung dipercayai dapat menolak bala, hal-hal yang berhubungan dengan magis. Yang lumrah kini dipakai sebagai tanaman peneduh/ perindang, tanaman hias karena memiliki keunikan daun yang berbentuk seperti payung.


Setelah tanaman ini mulai populer sebagai tanaman hias, dengan dimanfaatkan sebagai hiasan di hotel dan vila, sejak itupun tanaman kayu tulung mulai diburu dan dicari banyak orang. Tak mustahil tanaman inipun kini memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Daya tarik tunjang langit/kayu tulung sebagai tanaman hias tercipta dari bentuk daun yang tumbuh bergerombol dalam satu tangkai, serta pertumbuhan pohonnya menjulang tinggi. Penempatan tunjang langit, banyak dimanfaatkan sebagai hiasan di taman  (out door). Tunjang langit diminati karena adanya mitos, tanaman ini memiliki kemampuan menolak bala disamping tanaman ini juga menonjolkan keindahan daun.-----

Sumber  : bali post  28012013.-

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini