Tuesday, January 29, 2013

Emosipun tidak stAbil



Nyeri haid adalah rasa sakit yang menyertai menstruasi  terutama terjadi pada perut bagian bawah, dan punggung bawah yang terasa sedemikian beratnya sehingga dapat menimbulkan gangguan kegiatan sehari-hari.  Umumnya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi dan mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam, akan menghilang setelah 2 hari. Saat haid juga acap disertai sakit kepala, mual kadang sampai muntah, sembelit, atau diare. Umumnya saat-saat haid para wanita mudah marah karena emosi yang tidak stabil. Ada 2 jenis nyeri haid : nyeri haid primer dan sekunder. Nyeri haid primer timbul sejak menstruasi pertama terjadi, umumnya pada bulan-bulan atau tahun-tahun pertama haid. Terjadi pada usia antara 15 s.d 25 tahun dan akan hilang pada usia akhir 20-an atau awal 30-an. Nyeri haid sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang mengalami dismenore. Nyeri haid sekunder terjadi pada usia dewasa yang menyerang wanita, yang semula bebas dari nyeri haid.


Nyeri saat haid merupakan hal yang normal terjadi, karena adanya perubahan hormonal terutama prostaglandin. Pada fase menstruasi prostaglandin meningkatkan respon otot rahim yang merangsang produksi hormon oksitosin. Hormon oksitosin juga memiliki sifat meningkatkan kotraksi uterus, namun jika nyeri yang terjadi berlebihan sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari, berarti nyeri haid tersebut dapat dikatakan tidak normal.Ada beberapa faktor resiko yang bisa meningkatkan terjadinya dismenore : wanita yang merokok, wanita yang tidak memiliki anak, wanita yang kelebihan berat badan, wanita yang pertama menstruasi sebelum umur 12 tahun, wanita yang selama menstruasi minum alkohol, atau memiliki riwayat yang sama dalam keluarga. Cara termudah untuk mengatasi diantaranya : istirahat yang cukup dan olah raga yang teratur terutama banyak berjalan kaki. Karena olah raga mampu meningkatkan produksi endorphin otak yang dapat menurunkan stres sehingga secara tidak langsung  dapat menurunkan nyeri. Pemijatan yang lembut pada bagian tubuh yang nyeri akan menyebabkan relaksasi otot dan memberi efek menenangkan juga dapat dilakukan. Aktifitas rutin sebaiknya dilaksanakan, karena dengan bergerak maka rasa nyeri dapat berkurang, dan lebih banyaklah minum air putih, lebih sering mengganti pembalut walau belum penuh demi mengurangi resiko infeksi.

Nyeri haid  = dismenore.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini