Friday, November 2, 2012

Ajaran keselamatan

Tentang Agama Hindu : Karena tujuan Hindu adalah agar seseorang tidak mengalami penderitaan,  maka Hindu disebut juga sebagai Ajaran Keselamatan. Jika seseorang menyebut Hindu dalam alam fikirannya akan otomatis melayang ke suatu pulau kecil yang terletak di sebelah Timur pulau Jawa dan di Baratnya pulau Lombok. Sebuah tanah leluhur yang nyata-nyata merupakan tanah titipan para Dewa dan akan diselamatkan Dewa sepanjang masa.  Dari sejak jutaan tahun silam ada suatu kepercayaan “ disaat bencana melanda dunia, kalau sampai tanah Bali hancur, maka  tanah/daerah-daerah yang lain di atas bumi akan tidak ada lagi” Anda boleh percaya boleh tidak namun fakta berkata “ ada jutaan umat manusia tidak dapat bertahan hidup (mencari penghidupan) ditanah kelahirannya, lalu datang ke Bali sebagai duktang dan menetap di Bali. Lama-lama ternyata mereka itu dapat bertahan hidup berkembang dan jadi kaya di Tanah Bali) [satu fakta lebih berarti dari seribu analogi] “  Sadar dan sadarlah sesadar-sadarnya itu semua karena kebaikan warga Bali/Hindu yang iklas untuk berbagi (mepunia) sesuai  Ajaran Keselamatan.


Dalam agama Hindu mengenal adanya suatu pembagian tugas sesuai dengan jabatannya disebut dengan kasta. Ada 4 kasta yang membedakan antara golongan yang satu dengan yang lainnya. Pebentukan kasta memiliki tujuan utama guna menjaga kemurnian ras bangsa Arya dan ras bangsa dravida ;
1.       Kasta Brahmana > merupakan kasta tertinggi, bertugas menjalankan upacara-upacara keagamaan. Yang termasuk dalam kasta ini adalah para Brahmana.
2.      Kasta Ksatria > bertugas menjalankan pemerintahan. Yang termasuk dalam kasta ini  adalah para raja, bangsawan, dan prajurit.
3.      Kasta Waisya > merupakan kasta dari golongan rakyat biasa seperti para petani dan pedagang serta nelayan.
4.      Kasta Sudra > merupakan kasta yang terendah, semisal budak ( dengan berkembangnya dan disadarinya arti prikemanusiaan kasta ini di era ini dapat dikatakan sudah tak ada lagi) 

 
Agama Hindu yang berkembang di Indonesia, berbeda dengan agama Hindu yang berkembang di India.  Agama dan kebudayaan Hindu disesuaikan dengan kebudayaan dan kepercayaan asli Indonesia yang berintikan pemujaan roh leluhur  (animisme dan dinamisme). Dalam bidang sastrapun terjadi penyesuaian, misalnya huruf pallawa berubah menjadi huruf kawi dan huruf jawa kuno. Demikian juga dalam seni bangunan, bentuk candi yang ada di Indonesia lain dengan candi di India.--


No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini