Lokasi candi terletak di pinggir Jl. Raya Yogya Solo tepatnya ±17 km dari pusat kota Yogya yaitu di desa Prambanan, Kabupaten Sleman. Candi ini menempati area seluas 39,8 Ha dengan bangunan tertinggi 47 meter dan candi yang merupakan Peradaban Hindu ditanah Jawa ini oleh UNESCO sejak tahun 1991 ditetapkan sebagai Cagar Budaya Dunia.
Candi ini dibangun pada masa pemerintahan 2 Raja yakni Raja Rakai Pikatan dan Raja Rakai Belitung sekitar abad 10 atau ± tahun 850 Masehi oleh Wangsa Sanjaya. Candi ini juga disebut candi Roro Jonggrang ini tidak terlepas dengan legenda yang ada yakni legenda yang pada waktu itu diceritakan ada seorang Pemuda bernama Bandung Bondowoso yang jatuh cinta terhadap Putri Roro Jonggrang, namun ternyata cinta bertepuk sebelah tangan.
Untuk menolak tawaran cinta Bandung Bondowoso sang Putri meminta syarat yang secara manusia sulit dipenuhi yakni meminta sang pemuda membuatkan arca sebanyak 1000 buah dalam semalam. Akhirnya syarat itupun disanggupi oleh sang Pemuda dan sebenarnya syarat tersebut bisa terpenuhi jika saja sang putri tidak menyuruh warga menumbuk padi dan membuat api besar sehingga tercipta suasana mirip pagi hari. Padahal sang pemuda telah meyelesaikan 999 dari 1000 yang diminta, karena merasa diperdaya maka sang pemuda mengutuk sang putri menjadi arca yang ke 1000.
Struktur candi ini menggambarkan secara jelas kepercayaan dalam agama Hindu, yakni TRIMURTI maka Candi ini memiliki 3 Candi utama yang melambangkan hal tersebut. Ketiga candi terbut adalah Candi Wisnu, Candi Brahma, dan Candi Siwa yang semuanya menghadap ke Timur.Masing- masing candi utama memiliki satu candi pendamping yakni Garuda untuk Candi Wisnu, Angsa untuk Candi Brahma dan Nandini untuk candi Siwa. Setiap candi utama juga memiliki 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sedangkan pada halaman terdapat 224 candi.
Candi Siwa merupakan candi yang tertinggi dan terdapat 4 ruangan, ruangan utama berisi Arca Siwa, kemudian Arca Durga (istri Siwa juga disebut sebut sebagai arca Putri Roro Jonggrang), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Sedangkan disebelah selatan Candi Siwa ada Candi Brahma yang terdiri dari satu ruangan saja berisi Arca Brahma demikian juga disebelah utaranya adalah Candi Wisnu disini juga terdirti satu ruangan saja yang berisi Arca Wisnu.
Di dinding candi ini terdapat banyak relief diantaranya relief Pohon Kalpataru yang di agama Hindu merupakan Pohon Kehidupan, Kelestarian dan keserasian lingkungan, maka tidak heran jika pohon ini dijadikan sebagai Simbol/lambing Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) di Indonesia. Adapun yang merupakan relief utama dinding candi adalah relief yang menggambarkan kisah Ramayana. Maka setiap bulan setiap malam bulan purnama dihalaman candi ini dipentaskan satu acara yang menggambarkan kisah Ramayana yang terpahat di dinding candi tersebut yakni Sendratari Ramayana. Kisah Ramaya na ini dibuat dalam 4 babak yakni Penculikan Shinta oleh Rahwana, Misi Anoman ke Alengka, Matinya Kumbakarna dan pertemuannya kembali Rama dan Shinta.
sumber
>> http://yogyakarta.panduanwisata.com
No comments:
Post a Comment