Sunday, July 21, 2013

Dikenal sejak zaman Ibnu Sina



Yang namanya penyakit kencing manis yang lumrah juga disebut penyakit diabetes mellitus, sudah hampir semua orang tahu paling tidak pernah mendengar. Namun tidakah banyak yang tahu bahwa, istilah diabetes diciptakan oleh Aretaeus dari negeri Kapadokia. Istilah itu berasal dari kata  Yunani diabainein, yang berarti berjalan atau berdiri dengan kaki terbelah.

Sushruta 6 abad SM, mengklasifikasikan diabetes sebagai medhumeha.  Suku Indian kuno yang diuji untuk mendeteksi penyakit diabetes, dengan mengamati ketertarikan  semut terhadap  urine seseorang, menyebut penyakit ini dengan kencing manis (medhumeha), karena memang disukai semut. Di Persia abad pertengahan, Ibnu Sina (980 – 1037), memberikan uraian rinci tentang diabetes mellitus di The Canon of  Medicine, yang menggambarkan nafsu makan yang abnormal dan runtuhnya fungsi seksual, dan ia mendokumentasikan rasa manis dari urine penderita diabetes. Seperti Aretaeus sebelumnya, Ibnu Sina juga membagi diabetes menjadi diabetes primer dan sekunder. Ia juga menjelaskan gangren diabetes, dan diabetes yang diobati dengan menggunakan campuran lupin, trigonella  (fenugreek), dan biji zedoary yang mampu menghasilkan pengurangan ekskresi gula, pengobatan yang masih diresepkan di zaman modern. Ibnu Zina juga menjelaskan prihal diabetes insipidus dengan amat tepat, walaupun kemudian Johann Peter  Fank (1745 – 1821) yang pertama kali membedakan dengan jelas antara diabetes mellitus dan diabetes insipidus.

Pada mereka yang telah berumur, gejala penyakit ini adalah seringnya muncul rasa haus, sering buang air kecil, badan lemas, banyak makan tapi berat badan turun, kesemutan, kulit kering, berkeringat, gatal-gatal,  dsb. Jika lama dibiarkan, bisa konmplikasi kronis yang fatal, misalnya penyakit jantung, terganggunya fungsi ginjal,kebutaan, pembusukan pada luka yang acap memerlukan amputasi, stroke, gangguan saraf, impotensi pada pria, dsb. Cara mengatasinya, diantaranya  dengan rutin mengkonsumsi senyawa yang bernama xanthone.

Sumber  : bali post 03 juni 2013


No comments:

Post a Comment