Thursday, May 23, 2013

Widangga/kelompok wedangga ( bagian dari weda,Hindu)




Kelompok wedangga adalah merupakan bagian dari kitab smerti, kitab smrti artinya mengingat, sehingga istilah smrti adalah untuk menyebutkan jenis kelompok weda yang disusun kembali berdasarkan ingatan ( kitab yang ditulis berdasarkan ingatan yang bersumber kepada weda sruti, yang mana kitab ini dianggap sebagai kitab hukum Hindu yang di dalamnya memuat tentang sariat Hindu yang disebut dharma).

Diantara kelompok smrti ada yang disebut dengan kelompok wedangga, dilihat dari kata wedangga terdiri dari dua kata yakni weda adalah kitab suci dan angga artinya badan (batang tubuh). Jadi wedangga artinya batang tubuh/badan weda. Kitab wedangga tidak terpisahkan dari weda, karena isi dan idenya lahir dari weda. Pada kitab ini terdapat penjelasan tentang hal-hal yang ada dalam weda. Kelompok wedangga terdiri dari enam bagian yang disebut Sad Wedangga :  Siksa, wyakarana, Chanda, nirukta, jyotisa, dan kalpa. ;

1.      Siksa (phonetic), isinya memuat petunjuk-petunjuk tentang cara yang tepat dalam mengucapkan mantra serta tinggi rendahnya tekanan suara, buku-buku siksa ini disebut pratisakhya yang dihubungkan dengan berbagai resensi weda sruti
2.      Wyakarana (tata bahasa), sebagai suplemen batang tubuh weda dianggap amat penting dan menentukan, karena untuk mengerti serta menghayati weda sruti tidak mungkin tanpa bantuan pengertian dan bahasa yang benar. Asal mula teori pengajaran wyakarana bersumber pada kitab pratisakhya.
3.      Chanda (lagu), merupakan cabang weda yang khusus membahas aspek ikatan bahasa yang disebut lagu. Peranan chanda di dalam sejarah penulisan weda, karena dengan chanda semua ayat-ayat itu dapat dipelihara turun temurun seperti nyanyian yang gampang diingat. Diantara berbagai jenis kitab chanda yang masih terdapat hingga dewasa ini adalah dua buah buku : nidana sutra dan Chandra sutra, dihimpun oleh Bhagawan Pinggala.
4.      Nirukta (sinonim dan antonym), memuat berbagai penafsiran otentik mengenai kata-kata yang terdapat di dalam weda. Kitab tertua dari jenis ini dihimpun oleh Bhagawan Yaska bernama nirukta, ditulis pada tahun 800 SM,membahas 3 masalah : naighantukakanda (memuat kata-kata yang sama artinya), naighamakanda/aikapadika (memuat kata-kata yang berarti ganda), daiwatakanda ( menghimpun nama dewa-dewa yang ada di angkasa, bumi, dan surga)
5.      Jyotisa (astronomi), merupakan pelengkap weda yang isinya memuat pokok-pokok ajaran astronomi yang diperlukan sebagai pedoman dalam melaksanakan yadnya. Membahas peredaran tata surya, bulan, serta benda angkasa lainnya yang dianggap memiliki pengaruh dalam pelaksanaan yadnya, contohnya : jyostisa wedangga.
6.      Kalpa (ritual), merupakan kelompok wedangga yang terbesar dan terpenting. Isinya banyak bersumber pada kitab brahmana dan sedikit pada kitab-kitab mantra. Sesuai jenis isinya terbagi atas berbagai bidang : srautra, rhya, dharma, dan bidang sulwa.--

No comments:

Post a Comment