Thursday, March 7, 2013

Lapisan lilin yang berbahaya


Buah, yang namanya buah atau aneka buah amatlah disuka banyak orang, memanglah sebaiknya kita semua menyukainya karena amat bermanfaat bagi tubuh kita. Sedemikian besarnya manfaat dari buah-buahan sehingga menyebabkan tubuh menjadi segar, dan karena buah-buahan pula banyak penyakit yang jauh dari tubuh kita, manfaat lebihnya bahkan mereka yang rutin mengkonsumsi aneka buah akan menjadikannya awet muda.


Dari kesemua buah-buahan yang dikonsumsi, sudahlah tentu lebih banyak di dapat dari cara membeli. Di saat membeli buah kebanyakan diantara kita melihat penampilan luar dari buah itu. Jika terlihat segar, warnanya bagus dan mengkilat, maka kita akan langsung menilai berkwalitas, sesungguhnya itu adalah sebuah penilaian yang sedikit keliru. Penampilan yang bagus dan segar dari luar tidaklah menjamin buah tersebut aman dikonsumsi. Karena umumnya agar buah awet dan tidak cepat membusuk aKan ditambahkan zat (lapisan) lilin maupun dengan tehnik radiasi. Tidak jarang buah juga bisa disemprot dengan pestisida agar tidak gampang terserang bakteri dan virus. Secara teoritis semua cara tadi memicu terjadinya kanker.


Umumnya zat lilin dan dan tehnik radiasi lebih banyak ditemukan pada buah-buahan impor, karena buah impor memerlukan waktu lama untuk tiba ke tangan konsumen sehingga diberlakukan tehnik pengawetan yang membuat buah terlihat segar. Logikanya, semua buah impor memerlukan waktu kurang lebih sebulan untuk sampai ke tangan konsumen jika dihitung mulai dari pemetikan, pengemasan, hingga pengiriman. Sementara buah adalah makanan yang kadar gulanya tinggi, sehingga masa pembusukannya lebih cepat atau maksimal seminggu. Jika buah tetap segar selama sebulan, dapatlah dibayangkan zat kimia apa saja yang ada di dalam buah tersebut.


Diantara kesekian zat yang tersemprotkan pada buah, zat (lapisan lilin)  yang umumnya ada pada kulit buah sifatnya sama dengan pelastik yang berefek memicu kanker. Sedangkan untuk tindakan radiasi tidak hanya berdampak terjadi perubahan genetik pada buah itu, namun juga pada orang yang memakannya jika dimakan dalam porsi besar. Sesungguhnya kita lebih baik mengkonsumsi buah lokal  karena khasiatnya tidaklah kalah dibanding buah impor misalnya :  manggis, juwet, mengkudu, kweni, dan gatep. Namun kenyataannya buah lokal kuranglah populer, bahkan kini jarang dijumpai apalagi dikonmsumsi.--

No comments:

Post a Comment