Tiada dinyana tidak ada pertanyaan tentang apa dan siapa yang
tertua, karena hampir 100% dari warga dunia tahu persis bahwa keyakinan akan
keberadaanNya yang tertua itu yakni Hindu. Ya agama Hindu itu tertua dan paling
awal di wahyukanNya kepada para insanNya yang taat selaian para kaum atheism tentunya.
Yakin dan percaya akan adaNya tentu ada suatu serana dan prasana serta alat
media agar keyakinan tentangNya melahirkan suatu aliran tunggal deras, suleng
(bhs.Bali) setidaknya saat memujaNya ada gambaran tentang kebesaranNya/ tentang
kemahakuasaanNya.
Dari sejak nguni Hindu itu telah eksis aktif memuja
keagunganNya, terbukti dengan adanya salah satu media sembahyang penganut Hindu
yang bernama lingga, lingga itu sejatinya merupakan berjenis tiang dari batu
yakni simbul pemujaanNya yang bermanifestasi sebagai Dewa Siwa, sedemikian
kunonya era lingga itu. Yang paling
kekal di alam maya pada ini adalah perubahan, perubahan yang baik untuk di
bicarakan adalah perubahan kearah kemajuan yang ujungnya membawa kebaikan bagi
umatNya, misalnya seiring waktu serana pemujaan untukNya di jajaran Hindu
dewasa ini yang namanya lingga telah berubah menjadi pelinggih padamasana ( di
sebuah pelinggih padmasana itu diyakini Tuhan itu bisa dipuja dengan segala
manifestasinya/segala bentuk sinar suciNya), ini merupakan salah satu
keistimewaan sebuah pelinggih padmasana. Dalam ajaran Hindu, kata Padma berarti
“teratai” atau tunjung (bhs.Bali), dan kata asana berarti “tempat duduk” atau “singgasana”.
Dengan demikian Padmasana itu diartikan tempat duduk atau “Singgasana Tuhan” (dalam segala manifestasiNya/ prabawaNya)
misalnya : para Dewa.
Tidak terlepas dari ciri khas para orang Bali, yang dapat menerima dan berhubungan akrab dengan
sekalian umatNya, demikian juga tentang keyakinan yang searah. Beberapa abad yang lalu, Danghyang Nirartha/Danghyang
Dwijendra datang ke Bali dan
memperkenalkan sebuah bentuk pelinggih (tempat suci Hindu) yang disebut
Padmasana, yang jenisnya lebih dari tujuh buah sesuai dengan lokasi yakni
sesuai dengan keyakinan Hindu tentang pengider-ider buana (Sembilan arah mata angin)
Diantaranya : Pertama, Padma Kencana di Timur menghadap ke Barat, Padmasana di
Selatan menghadap ke Utara, Padma Sari di Barat menghadap ke Timur, Padmasana
Lingga di Utara menghadap ke Selatan,
Padma Asta Sedana tempatnya di Tenggara menghadap Barat Laut (wayabya),
Padmanoja tempatnya di Barat Daya menghadap ke Timur Laut ( kaja kangin), Padmakaro bertempat di Barat Laut menghadap ke Tenggara
(kelod kangin), Padmasaji bertempat di Timur Laut (kaja kangin) menghadap ke
Barat Daya (kelod kauh), Padmakurung tempatnya di tengah-tengah menghadap ke
lawangan. Yang latah terterapkan pelinggih Padmasana itu juga dibedakan sesuai
dengan rong (ruang), diantaranya ada Padmasana Anglayang beruang tiga (rong
telu) dengan dasar bedawang nala, Padma Agung beruang dua (rong dua), Padmasana
beruang satu (rong siki), ada juga disebut Padma sari, Padma Capah yang
masing-masing beruang satu (rongbesik)
Sumber info : sebuah status di medsos FB.
ayo bagi yg suka maen judi ayam on line
ReplyDeletedi bolavita tempat nya banyak sekali bonus2 menarik
dan game2 on line terlengakap se indonesia
dengan pelayanan 24 jam yg sangat ramah
sabung ayam s128
ayo segera daftar dan buktikan sendiri
info lbh lanjut:
whatup : +62812-2222-995
ayo bergabung dengan bolavita khusus new member lgsg di berikan 10%
ReplyDeletetanpa ribet dan masih banyak bonus2 lain nya
semua di berikan tanpa ribet pelayanan terbaik 24 jam
depo wd secepat kilat ^^ sabung ayam filipin
info lbh lanjut :
WA: +628122222995