Agama itu merupakan suatu keyakinan, untuk menyadari serta
mengakui bahwa para manusia serta seisi jagat yang lainnya ada yang
menciptakan, lebih lanjut pula nyata kentara dengan menganut/memeluk salah satu
agama yang di wahyukanNya maka para manusia dapat mengungkapkan rasa syukurnya
atas semua rahmahNya. Rasa syukur itulah yang lumrahnya terkandung rasa sujud,
rasa bakti, yang kesemuanya berupa pengejawantahan pengakuan para manusia atas
keberadaanNya. Khususnya para penganut Hindu, dalam menunjukkan rasa baktinya
akanNya latahnya disebut yadnya atau korban suci. Ada saat-saat yang dianggap
tepat untuk melakukan aneka jenis yadnya oleh para jajaran penganut Hindu,
adapun hari yang dianggap tepat itu adalah saat-saat hari pesucian Hyang Widhi
dengan segala manisfestasiNya. Umat Hindu sedemikian yakinnya, bahwasanya
yadnya (korban suci) itu sebagai penghormatan dan pengorbanan suci oleh manusia
kepada Sang Pencipta atas cinta kasih yang tiada terbatas yang dilimpahkan
kepada umatNya. Itulah sebabnya para penganut Hindu mesti astiti bakti dengan
mengadakan aneka yadnya kehadapan Hyang Widhi di setiap harinya dan di
hari-hari tertentu yang dianggap suci (rerainan).
Hindu itu bukanlah ribet walau nyata penghitungan hari-hari
suci keagamaannya berpedoman lebih dari satu sistim waktu ( ada sistim sasih
dan sistim pawukon), riil dalam kesehariannya semua sitim itu sama-sama
berjalan dan hari-hari sucinya memang berbeda. Khususnya pada postingan ini di
utarakan secara singkat penghitungan hari suci (Hari Raya) Hindu sesuai
pawukon. Semua hari raya keagamaan Hindu yang di hitung berdasarkan pawukon
formulanya baku, setiap jenis hari raya tibanya rutin setiap 210 hari sekali (
umur satu tahun pawukon 210 hari). Dengan perhitungan 30 kali 7, merupakan 30 wuku ( dari wuku Sinta hingga wuku
Watugunung), dan 1 wuku ada 7 hari
(sapta wara)) Adapun hari rerainan yang lumrah diperhitungkan berdasarkan
pawukon misalnya : Selasa Kliwon (Anggarakasih), Buda Kliwon, Buda Cemeng (Budawage),
Kamis/Respati Kliwon (sarasidi), Sabtu Kliwon (Tumpek). Ketahuilah, karena
tidak semua penganut Hindu teliti (perhatian), setiap Hari suci Hindu yang
sejenis untuk tiba hari suci berikutnya punya rentang waktu 35 hari (satu bulan
Bali) Contoh : hari ini misalnya Rabu Kliwon Dungulan maka untuk tiba hari suci
Rabu Kliwon berikutnya 35 hari lagi, jika hari ini Tumpek untuk tiba tumpek
berikutnya adalah 35 hari lagi, demikian juga hari-hari yang lain. Untuk lebih
galangnya, sesuai tabel ;
Hari Raya Hidu sesuai Pawukon
NO
|
Wuku / Panca Wara
|
|||||
Sapta Wara
|
Sinta
Gumbreg
Dungulan
Pahang
Matal
Ugu
|
Landep
Wariga
Kuningan
Klurut
Uye
Wayang
|
Ukir
Warigadian
Langkir
Merakih
Menail
Klawu
|
Kulantir
Julungwangi
Medangsia
Tambir
Perangbakat
Dukut
|
Tolu
Sungsang
Pujut
Medangkungan
Bala
Watugunung
|
|
1
2
3
4
5
6
7
|
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
|
Paing
Pon
Wage
Kliwon
Umanis
Pahing
Pon
|
Wage
Kliwon
Umanis
Pahing
Pon
Wage
Kliwon
|
Umanis
Pahing
Pon
Wage
Kliwon
Umanis
Pahing
|
Pon
Wage
Kliwon
Umanis
Pahing
Pon
Wage
|
Kliwon
Umanis
Pahing
Pon
Wage
Kliwon
Umanis
|
Kelompok
Hari Suci
(
Hari Raya)
|
Buda
Kliwon
|
Tumpek
|
Buda
Cemeng
|
Anggarakasih
|
Wuku Embang
|
NB : 1 bulan bali lamanya 35 hari ( 5 minggu/wuku), kalau 42 hari orang Bali
bilang “ ebulan pitung dina” = satu bulan bali plus 7 hari ( 1 wuku).
Saya ingin bertanya 08 juni 2001 wukunya apa kalau menurut kalender bali yang 35 hari?
ReplyDeleteAndi
DeleteSy bantu jawab
Panca wara nya kliwon
Sapta wara nya sukra (jumat)
Wuku nya Bala.