Hindu itu adalah sebuah agama yang diturunkan / diwahyukan ke
dunia olehNya menempati urutan yang kepertama ibarat anak Hindu itulah yang
sulung. Dari sejak nguni para penganut Hindu jika hendak mendekatkan diri
kepadaNya diantaranya dalam rangka menyampaikan rasa syukur dan mohon
keselamatan/perlindunganNya diwajibkan menyediakan tiga jenis serana : air,
bunga, dan api. Hyang Maha Pencipta menciptakan sedemikian banyaknya jenis
bunga/kembang yang dapat dipakai sebagai persembahan kepadaNya oleh penganut Hindu
yang taat, namun dari kesekian bunga yang ada bunga tunjung/teratailah yang
paling baik, ajaran Hindu menamai Si
bunga teratai dengan sebutan raja kusuma. Riilnya disetiap persembahyangan (Panca Sembah) sejatinya bunga tunjung itu senantiasa di ucap
[Ya Tuhan, Sinar Sanghyang Surya Yang Maha Hebat , Engkau bersinar merah, kami memujaMu , Sanghyang Surya yang bersthana di tengah-tengahnya teratai putih, kami memujaMu, yang menciptakan sinar matahari berkilauan. ( mohon upasaksi disetiap awal panca sembah} ],
[Ya Tuhan, Sinar Sanghyang Surya Yang Maha Hebat , Engkau bersinar merah, kami memujaMu , Sanghyang Surya yang bersthana di tengah-tengahnya teratai putih, kami memujaMu, yang menciptakan sinar matahari berkilauan. ( mohon upasaksi disetiap awal panca sembah} ],
[ Ya Tuhan, Istadewata yang bersemayam
pada tempat yang luhur, kepada Sanghyang Siwa yang berada di mana-mana, kepada
Istadewata yang bersemayam pada bunga teratai, kepada ardhanareswari hamba
memujaMu ( ungkapan
disetiap memuja Sanghyang Istadewa, saat panca sembah) ]
Teratai adalah ciptaanNya yang sedemikian sakral, karena
teratai itu sebagai simbol pembukaan
cakra dalam tubuh halus manusia yang jamak diistilahkan teratai hati. Konon
dalam bahasa Sanskrit teratai itu adalah kamala, aneka komentar hadir untuk
menggambarkan bagaimana si bunga tunjung menyimpan makna nan luhur sejauh
keindahan yang ditampilkan. Semuanya cukup untuk memuliakan
kamala/teratai/lotus sebagai bunga suci. Dalam pandangan Hindu, ada seorang
dewi yang populer dengan nama Dewi Kamalatmika dan lebih tenar dengan sebutan
Laksmi yang tiada lain merupakan pasangan abadi Dewa Wisnu. Laksmi di mata para
pemujanya juga dianggap sebagai Dewi Kekayaan ( adanya upacara Laksmi puja), Dewi Kecantikan, Dewi
Kebijaksanaan, Kesuburan cinta juga pengabdian, sebagaimana pesan keindahan
yang ditunjukkan Si Bunga Teratai. Diyakini sebagai seorang dewi yang murah
hati dalam berbagai rahmat, demikianlah Kamala/kamalatmika sebagai aspek Laksmi
dan pedamping Wisnu Nan Agung di setiap reinkarnasiNya. Tunjung bunga yang tertop diantar yang pop (populer) dalam perhitungan bebungaan kalangan umat Hindu senantiasa hadir dalam artian dipakai dalam setiap usaha penggambaran wajah dewata perempuan / dewata feminim / seorang dewi saktinya para dewa.
Lebih
lanjut dalam ajaran Hindu bahwasanya
kedelapan penjuru mata angin diyakini dikuasai dalam artian demi kebaikan oleh Sembilan
Dewa/sinar suciNya termasuk di tengah
(pusat ) yang populernya disebut Dewata Nawa Sanga, disimbolkan dengan bunga tunjung/teratai. Dewa
Iswara di timur dilambangkan dengan tunjung putih. Dewa Mahesora di tenggara
dilambangkan dengan bunga tunjung dadu. Dewa Brahma di selatan dilambangkan
dengan bunga tunjung merah. Dewa Rudra di barat daya dilambangkan dengan bunga
tunjung jingga. Dewa Mahadewa di barat dilambangkan dengan bunga tunjung warna
kuning. Dewa Sankara/Sangkara ( dewanya tumbuh-tumbuhan) di barat laut dilambangkan dengan bunga tunjung
warna wilis /hijau, Dewa Wisnu di utara dilambangkan dengan bunga
tunjung warna ireng /hitam. Dewa Sambu di timur laut dilambangkan dengan
bunga tunjung warna biru. Dewa Siwa di tengah dilambangkan dengan bunga tunjung
lima warna/ panca warna/ berumbun. Lagi pula.............
kelewihan bunga punika keanggen kekidungan
bunga tunjung itu (lotus, teratai)
kelewihan bunga punika keanggen kekidungan
"ring
purwa tunjunge putih, hyang iswara dewatania, ring papusuh prenahira, alinggih
sira kalihan, pantes ta kembange petak, ri tembe lamun dumadi, suka sugih tur
rahayu, dana punia stiti bakti" (kidung pitra yadnya, aji kembang).
#Kita perlu mengelola dan melatih bathin. Pada saat tertentu mungkin bathin ini juga masih belum sempurna. Namun jangan membenci ketidaksempurnaan sebut saja contoh yang tidak sempurna itu lumpur.
Teratai itu
hidup dan bertahan karena lumpur
#Kita perlu mengelola dan melatih bathin. Pada saat tertentu mungkin bathin ini juga masih belum sempurna. Namun jangan membenci ketidaksempurnaan sebut saja contoh yang tidak sempurna itu lumpur.
#Perlakukan ketidaksempurnaan sebagai bagian yang
ikut menumbuhkan kebijaksanaan kita.
#Bagaikan bunga teratai yang tidak akan tumbuh
apabila tiada lumpur pada bagian dasar dari suatu kolam.
No comments:
Post a Comment