Hampir sebagian besar orang tahu, bahwa yang namanya deman
berdarah itu penyebabnya adalah suatu virus “virus dengue”, lagi pula penyakit
ini merupakan suatu “demam akut”. Masuk melalui gigitan nyamuk genus aides,
berkembang pesat di daerah tropis dan sub tropis bahkan bisa menjadi suatu
emdemi yang berkepanjangan.
Penyakit demam berdarah umumnya didiagnosis dengan melihat
gejala-gejala yang muncul, misalnya demam tinggi, serta munculnya ruam. Namun
karena gejala penyakit demam berdarah terkadang sulit dibedakan dengan penyakit
malaria,leptosporosis, maupun demam tifoid maka biasanya para pekerja
medis/dokter akan terlebih dahulu mengecek sejarah kesehatan dan perjalanan
pasien, guna mencari infomasi kemungkinan pasien tergigit nyamuk, dan juga
untuk mendapatkan ketepatan diagnosis
yang lebih tinggi umumnya dilakukan berbagai uji laboratorium.
Pencegahan wabah ini, selain dengan pengasapan kesimpulannya
mesti dikendalikan vektor nyamuknya, antara lain dengan rutin menguras bak
mandi serta penampungan-penampungan air, mengganti air pas bunga, dan juga
tempat minum burung piaraan, mengubur kaleng-kaleng bekas, dan benda-benda lain
yang dapat menampung air hujan hingga tergenang di sekitar rumah. Secara biologis
vektor nyamuk pembawa virus dengue dapat dikontrol dengan menggunakan ikan
pemakan jentik dan bakteri, misalnya “ikan pala timah”
Hingga saat ini belum ada obat spesifik bagi penderita demam
berdarah, umumnya penderita akan sembuh dari penyakit ini dalam waktu dua
pekan. Tindakan pengobatan yang lumrah dilakukan pada penderita yang tak
terlalu parah adalah pemberian cairan tubuh lewat minuman atau elektrolit guna
mencegah dehidrasi lantaran demam dan muntah. Dikonsumsikan obat yang dapat
mengurangi nyeri dan menurunkan demam serta banyak istirahat.---
Sumber :bali
post 31 maret 2013.
No comments:
Post a Comment