Negara mengakui dan menghormati kesatuan kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI yang diatur dalam undang undang, Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai nilai budayanya.
Tiada terbantah oleh narasi manapun, bahwasanya Indonesia merupakan negara yang berpotensi maju juga unik. Didukung oleh aneka suku bangsa, yang kesemuanya menghadirkan aneka budaya indah serta unik tidaklah jarang diantaranya ada yang bernuansa sakral ( ada istilah metaksu di tanah Bali). Kita ambil salah satu contoh riilnya ; pakaian adat. Banyak suku tentulah banyak pula macam pakaian adatnya dari masing masing daerah tingkat satu seindonesia. Pakaian adat itu latah disebut juga pakaian tradisional, dari setiap provinsinya memiliki juga keunikan masing masing, karena itulah kita semua sebagai warga negeri memiliki kewajiban untuk melesatrikan agar tidak punah sirna. Ketahuilah nilai budaya yang dimiliki oleh setiap masyarakat merupakan kekayaan yang begitu besar nilainya.
pakaian adat serupa, banyak dipakai menjelang upacara metatah/potong gigi
Karena Bali itu merupakan barometernya budaya Indonesia, kita menoleh sejenak tentang pakaian adat warga tanah Bali. Setidaknya ada tiga jenis pakaian adat Bali yang lumrah dikenakan oleh masyarakat Bali. Pertama pakaian adat untuk upacara keagamaan, kedua pakaian adat untuk upacara pernikahan, dan yang kertiga yakni pakaian adat untuk aktivitas sehari hari. Pakaian adat khas Bali ini tentu berbeda antara yang dipakai oleh laki laki atau perempuan. Misalnya pemakaian sanggul ke pura oleh remaja putri, mereka memakai sanggul pusung gonjer, sedangkan perempuan dewasanya memakai sanggul pusung tagel. Ada namanya busana agung, merupakan pakaian adat Bali termewah, latah dipakai pada rangkaian acara metatah (potong gigi) atau perkawinan. Memiliki beberapa variasi tergantung tempat, waktu, serta keadaan. Berkainkan wastra wali khusus untuk upacara, atau wastra putih sebagai simbul kesucian. Tapi tidak jarang juga kain dalam pakaian adat Bali giganti dengan kain songket yang amat pas sebagai wakil kemewahan bagi pemakainya. Untuk para laki laki Bali, selain memakai kain, mereka juga memakai kampuh gelagan /dodot yang dipakai hingga menutupi dada. Sementara perempuan Bali, sebelum memakai busana agung latahnya memakai kain lapis dalam yang disebut sinjang /tapih, sebagai pengatur langkah wanita agar tampak anggun.
pakaian adat madya paling sering dipakai kala ada upacara keagamaan
Pakaian adat Bali itu selian memiliki nilai keindahan, juga mengandung aneka nilai filosofis juga simbolik yang tersembunyi dalam bentuk, fungsi, dan makna. Itulah sebabnya dalam pakaian adat Bali juga ada ornamennya juga simbul yang memiliki arti tersendiri. Kelengkapan pakaian adat Bali ada beberapa item, misalnya kamern untuk pria, songket untuk pria dan wanita. Udeng untuk pria dan sanggul lengkap dengan tiaranya untuk wanita. Laki laki Bali juga mengenakan keris, sedangkan wanitanya memakai kipas/kepet (bhs.Bali) sebagai pelengkapnya. Pakaian adat Bali lengkap biasanya dikenakan saat upacara adat dan keagamaan atau upara perayaan besar. Ada juga pakaian adat madya, yang dikenakan kala ritual sembahyang harian atau pada saat menghadiri acara menggembirakan, misalnya pesta kelahiran anak, bersyukur atas keberhasilan panen, kelulusan anak atau penyambutan tamu. Filosofi pakaian adat Bali pada dasarnya sumbernya adalah ajaran Hyang Widhi, yakni Tuhan yang diyakini memberikan keteduhan, juga kegembiraan bagi umat Hindu yang mempercayainya. Pakaian adat Bali walau tidak baku sekali sejatinya pada dasarnya sama antara kabupaten di Bali, yakni kepatuhan terhadap Hyang Widhi. Selain sebagai bentuk penghormatan kepada Sang Pencipta, pakaian adat Bali juga merupakan suatu penghormatan terhadap tamu yang datang.- astungkara bermanfaat.—