Saturday, July 3, 2021

Pura Luhur Mekori di Desa Belimbing

 

pura Luhur Mekori di Desa Belimbing Tabanan Bali

Pernah ke desa Belimbing di kecamatan Pupuan Tabanan Bali?  Desa tersebut sejak tahun 2010 telah ditetapkan sebagai suatu desa wisata oleh pemerintah daerah tingkat dua Tabanan, dengan tujuan nantinya sebagai penambah pedapatan asli daerah tentunya, astungkara dilancarkan.  Desa Belimbing mayoritas warganya sebagai petani (petani penggarap dan petani pemilik lahan). Penganut agama Hindu juga dominan di desa Belimbing, dengan fasilitas keagamaannya berupa pura kahyangan tiga, dan pura kahyangan jagat.

 

pura Luhur Mekori di Desa Belimbing Tabanan Bali

i

Pura kahyangan jagat adalah pura yang universal, semua umat ciptaan Tuhan sejagat boleh bersembahyang di pura tersebut (khususnya para penganut Hindu). Pura kahyangan jagat tersebar di seluruh dunia. Khususnya di tanah Bali karena berkaitan dengan sejarah yang berusia panjang, pura kahyangan jagat digolong-golongkan dengan beberapa kerangka (konsepsi). Riil kerangka Rwa Bineda, kerangka Catur Loka Pala dan sebagainya. Kembali ke desa wisata Belimbing, di sana ada pula sebuah pura kahyangan jagat  “Pura Luhur Mekori” namanya. Setiap 210 hari sekali Ida Betara yang berstana di Pura Luhur Mekori katuran upakara pengeling bakti piodalan [petoyan]. Datanglah para penganut Hindu dari berbagai kabupaten di sejebag Bali, bahkan ada yang datang dari Jawa dan Lombok. Seperti halnya pura pura kahyangan jagat yang lain, ke Pura Luhur Mekori para pejabat daerah ( bupati juga gubernur) acap datang untuk sembahyang memohon tuntunanNya. Para petinggi itu sembahyang tidak hanya saat pujawali saja, namun juga di saat saat hari yang dianggap baik ( punama, tilem, tumpek,anggara kasih, sara sidi/kamis kliwon ).

 

pura Luhur Mekori di Desa Belimbing Tabanan Bali

Terletak diseblah timur jalan raya Antosari – Pupuan, pusat pura (jeroannya) terletak pada ketinggian di sebelah timur kurang lebih 150 meter, melewati jalan berbeton lebar 3 meter, dibawah rindang dedaunan di tengah kesejukan pegunungan. Di pinggir jalan raya Antosari – Pupuan ada pesimpangan (tempat sembahyang) bagi para umat yang kebetulan melewati pura Luhur Mekori. Setiap hari ada pemangku yang ngemit/bertugas di pesimpangan tersebut. Hari baik, galah puja wali (petoyan) di Pura Luhur Mekori setiap  Buda Kliwon Gumbreg.  Suasananya ramai di setiap puja wali tersebut, mulai dari pemedek dari berbagai kabupaten di Bali hingga ke para pedagang kaki lima ( dagang pakaian, makanan, dsb ).

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini