Wednesday, November 14, 2018

Mesti didasari oleh kesucian (Satyam, Siwam, Sundaram.)


 
Semua perlengkapan upacara dikerjakan didasari satyam, siuwam, sundaram

Tidak aneh dan bukan berita baru, kalau umat Hindu itu umat yang terkatagori boros dalam berkorban suci walau itu nyata nyata sebagai persembahan kepadaNya, bahkan diantara mereka yang yakin kelak saat matinya akan di sambut oleh tujuh bidadari dengan lantangnya mengatakan bahwa para umat Hindu itu tidak lebih dari kekelompok orang orang kafir, yang bisa melanjutkan hidupnya hanya karena terselamatkan oleh suatu kedaan kebetulan bernasib baik. Umat Hindu itu notabene riilnya merupakan para warga pribumi tanah Bali, maka disebutlah Bali itu sebagai Majapahit yang terakhir, berbudaya tinggi karena hampir semua aktifitas keseharian warganya mengandung unsur seni yang diakui khalayak. Dari sejak nguni dimanapun daerah tersebut, warganya yang meyakini keberadaanNya sejenis Hindu di Bali kini, tentu berbudaya tinggi “riilnya Maja Pahit”. Maja Pahit itu sebuah kerajaan kuat seantero jagat mengakuinya, mengundang keirian di banyak kalangan para pemimpin, namun sejalan waktu dapat dienyahkan dari muka bumi. Penahhkan para kawan sedharma mendengar kalimat? ;  “ Dahulu Maja Pahit yang tangguh itu saja dapat kita tahlukkan, apa lagi cuma Bali, datangkan saja orang orang kita kesana suruh tinggal disana, lambat laun pulau kecil itu akan kita kuasai “  Serasa akan kebenarannya, suatu ketika nanti tidak terbayangkan akan kelangsungan keberadaan umatNya, yang di sebut Hindu Bali itu. Umat Hindu Bali itu terkenal dengan gotong royongnya yang kental keloktah dengan istilah menyama braya, tidak heran ritual ritual keagamaan dari tingkat rendah hingga tinggi sukses digelar, astungkara memargi antar.

Semua perlengkapan upacara dikerjakan didasari satyam, siuwam, sundaram


Tingkatan upakara/serana upacara umat Hindu itu ada jenjangnya, riil : ada ritual dilaksanakan setiap hari dengan banten saibannya, ada yang dilaksanakan setiap hari hari tertentu/ saat suatu hari dianggap suci misalnya purnama tilem, anggara kasih dan yang lainnya, ada saat saat insidentil misalnya kematian, nikah/wiwaha dsb, dan ada juga yang dilaksanakan pada waktu waktu tertentu saat pelaksanaannya terencana jauh jauh hari sebelumnya misalnya piodalan/petirtan pada suatu pura, kahyangan jagat. Semua serana dan praserana upacara itu dikerjkan dengan iklas berdasarkan kesucian/keheningan baik kesucian pada diri sendiri atau kesesucian dari bahan serana upakaranya. Dari lelulur dahulu memang telah di wariskan yang namanya syarat syarat dalam mempersiapkan perlengkapan serana upacara itu yakni harus bedasrkan satyam /kepatutan/tattwa, harus berdasarkan kesucian / Siwam, dan mesti didukung/mengandung unsur seni/indahnya riilnya di setiap canang ada bunganya yang warna warni, unsur indah inilah di sebut “ sundaram”

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini