Tuesday, October 2, 2018

Desa Wisata Belimbing Generasi Muda kian nggan bertani


 
Panorama alam Desa Belimbing yang jati jati luwih
 
Panorama alam Desa Belimbing yang jati jati luwih
Desa Belimbing itu yang sejak lama di tetapkan sebagai salah satu desa wisata di kawasan kabupaten kota pelangi Tabanan, lumbung berasnya tanah Bali, akhir akhir ini juga menyandang predikat sebagai kawasan sentra Nikosake (nira kopi salak kelapa), serta sebagai desa sadar hukum, “ wah gagah kedengarannya”. Dengan hamparan tanah sawah tipe terasering, maka Desa Belimbing  jati jati luwih panorama alamnya, lebih-lebih bagi mereka yang pintar mengambil gambar memakai alat canggih yang bernama drone itu, maka kian terbuktilah sedemikian besar kuasaNya “Sang Maha Pencipta”.

Panorama alam desa Belimbing sebagai kawasan Nikosake > nira kopi salak kelapa, pada sebuah istagram seseorang (sumber grup WA Belimbing Harmini)

Terlepas dari indahnya panorama alam desa Belimbing, seiring perputaran waktu melintasi zaman tibalah kita semua di era era terbuktinya yang namanya jangka Jayabaya, ibarat suatu rute perjalanan tibalah kita semua di zaman serba menurun dalam artian zaman yang membuat banyak para orang tua merasa sakit hati melihat gaya hidup generasi penerusnya. Riil di desa Belimbing Tabanan Bali, jujur saja terasa sedemikian sulitnya mempertahankan kehidupan sebagai petani itu karena para generasi muda lebih cendrung mengungsi kota menyambung hidup bergelar buruh walau nyata penghasilan sehari kurang dari kebutuhan ( sing nyidang ngae bungut paon mekedus). Bergaya hidup mewah itu zamannya kini, efek nyata bagi daerah daerah pertanian diantaranya berkurangnya debit air lantaran hutan kian gundul, memang tiada terpungkiri andil besar juga dari tingginya biaya usaha tani, nyata tampak ke permukaan yakni kian menurunnya minat generasi muda menggeluti sektor pertanian itu.



No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini