Tentu di telinga kebanyakan orang adanya salah
satu pulau di NKRI ini yang keloktah
dengan sebutan Pulau Seribu Pura tidak asing lagi, itulah dia Pulau Bali yang
notabene dengan luas wilayah 5.636,06 kilo meter persegi diapit oleh Selat
Lombok dan Selat Bali. Mayoritas penduduknya beragama Hindu (lebih dari 83,5%
dari total warganya) makanya terjuluki
juga dengan sebutan Majapahit Yang Terakhir. Sejatinya tidak banyak diantara
kita yang tahu bahwasanya kalau kita menyebut Bali secara otomatis telah
tercakup enam pulau dari keseluruhan pulau pulaunya NKRI, keenam pulau itu
yakni ; Bali, Nusa Penida, Nusa Ceningan,Nusa Lembongan,Serangan, dan
Menjangan. Hingga di tahun 2018 di Bali itu ada Sembilan wilayah daerah tingkat
dua ( 8 kabupaten dan 1 kota ), Kecamatannya ada 57 serta 80 kelurahan.
Ketahuilah juga Bali itu terkenal dengan Subaknya, Tri Hita Kerananya, dan yang
lumayan penting Desa Pekramannya, ada 1.488 Desa Pakraman. Desa Pekraman itu
umumnya memiliki/mengempon sebuah Tri Kahyangan yang terdiri dari tiga
jenis/buah pura. Pada Setiap Desa Pekraman ada sebuh Pura Puseh, sebuah Pura
Desa/Bale Agung, dan sebuh Pura Dalem. Dengan demikian secara otomatis di pulau
Bali itu ada lebih dari seribu delapan ratus delapan puluh Tri Kahyangan
(Kahyangan Tiga). “Astungkara Ajeg”
PurabDalem Desa Pekraman Durentaluh, odalannya setiap 210 hari sekali kala Rabu Kliwon Ugu |
Seperti keterangan diatas, Pura Dalem merupakan salah satu dari Pura Kahyangan Tiga
Desa disamping Pura Puseh dan Pura Desa (Bale Agung). Pura Dalem adalah sthana
(linggih/kedudukan) Dewi Durga, yaitu saktinya (istrinya) Siwa dalam wujud
kroda/murka. Kata Dalem itu sendiri berarti ; luas, juga berarti tidak
terjangkau, menggambarkan kekuasaan Tuhan Siwa yang tiada terbatas dan sulit
dijangkau oleh fikiran dan indria. Pura Dalem adalah ulun setra , yang berarti
Pura Dalem dan Setra/kuburan/tunon itu adalah
replika (bentuk tiruan) Neraka secara tidak nyatanya. Kata Durga berarti jangan
mendekat , yang mengandung makna peringatan agar anda tidak sampai mendekati
neraka jika tidak ingin celaka dan sengsara. Wujud Durga yang menyeramkan sering digambarkan dengan
perwujudan atau sosok Rangda yang mistis, dimana Siwa digambarkan dengan
perwujudan Barong. Durga adalah sakti Siwa yang menakutkan. Wujud Durga yang
menakutkan ini sering dipentaskan dalam lakon-lakon calonarang, dimana Durga sejatinya
adalah gambaran sosok ibu (pertiwi/bumi) dan Barong identik dengan bapak (langit/akasa/ether).Durga
dan Siwa adalah perwujudan bumi dan
langit atau gambaran sosok ibu
dan ayah alam semesta, bukanlah Rangda yang angker dan semena-mena. Mereka adalah sosok orang tua yang menghidupi
anak-anak mereka di bumi. Durga juga identik dengan ibu dari para mahluk halus dan wujud desti
(setan jejadian) pengganggu manusia jika kita tidak tahu etika dan rtual
upacaranya, juga Bukanlah sosok Rangda yang menakutkan yang membayangi manusia setiap
saat, dumogi sareng sami nemu rahayu.-
No comments:
Post a Comment