Friday, June 29, 2018

Bhur Bwah Swah itu


Tidaklah merupakan suatu rahasia, apa lagi rahasia besar kalau kata bhur bwah swah itu disetiap harinya keluar dari bibir bibir para penganut Hindu, karena kata kata itu ada dalam mantram Tri Sandyanya umat Hindu. Namun dari kesekian banyak mereka mereka yang acap mendengar kata bhur bwah swah tidak semuanya tahu tentang makna kata itu. Sejatinya kata bhur bwah swah itu tiada lepas dari keyakinan umat Hindu tentang adanya hukum karma/ karma pala, hasil dari semua perbuatan semasa hidup di jagat ini. Juga kata bhur bwah swah itu, terkait dengan keyakinan para umat Hindu tentang adanya reinkarnasi/punarbhawa/samsara. Memang tiada terpungkiri antara karma pala dan penitisan kembali ke dunia merupakan suatu hal yang saling tergantung. Bhur bwah swah, nyata-nyata berupa tiga jenis kata yang pada akhirnya menunjukkan tiga hal yang berbeda yakni tiga jenis tempat yang amat tergantung dengan yang namanya karma pala, tiga itu juga disebut Tri ; bhuar bwah swah yakni tiga kelompok tempat/alam yang bila diibaratkan undak, bhur paling bawah, bwah diatasnya, serta swah yang terakhir (tertop).


Bhur, Bwah, Swah di dalam ajaran Hindu disebut Tri Loka  atau Tiga Alam, dengan pembagian asumsi sbb. : Bhur Loka diyakini sebagai : lapisan dimensi Alam Bawah atau Alam Gelap. Disebut alam bawah, bukan karena lokasinya yang di bawah, tetapi karena tingkat kesadaran jiwa-jiwa yang menghuni alam ini jauh di bawah, atau jiwa-jiwa yang terkatagori  awidya (gelap). Penghuni Alam Bhur Loka  ini adalah para Bhuta Kala, Memedi, Tonya, Wong Samar, atau mereka-mereka yang semasa hidupnya banyak melakukan karma yang benar-benar buruk, atau mereka yang menyalahgunakan kesaktian/kewikanannya untuk menyakiti orang-orang yang  tidak berdosa, dan sebagainya. Alam yang kedua sesuai keyakinan Umat Hindu dinamai Bwah Loka merupakan lapisan dimensi siklus samsara/punarbhawa, dengan kata lain berupa siklus  kehidupan dan kematian. Alam ini disebut juga Alam Tengah/Alam Madya dengan para penghuninya yakni  manusia. Disebut alam tengah, bukan karena lokasinya yang di tengah. Tetapi karena  jiwa-jiwa  yang menetap di alam ini bisa naik ke atas/Swah Loka, juga bisa jatuh ke Bhur Loka, bila karma mereka buruk, maka dipastikan pada kelahiran berikutnya mereka akan menjelma menjadi binatang dan kemudian menempati Alam Bawah (Bhur Loka). Demikian jua sebaliknya bila karma mereka bagus, bisa dipastikan mereka akan mencapai alam sorga (Svah Loka / alam Atas), atau mungkin mencapai moksa dan  menyatu  dengan  Sang Pencipta di Svah Loka. Alam yang ketiga sesuai keyakinan para penganut Hindu disebut Swah Loka, adalah lapisan dimensi alam atas disebut juga alam cahaya, dimana alam ini dihuni oleh para Bidadari, Dewa-dewi, Gandharwa, Yaksha, serta yang lainnya. Berada di alam Swah Loka  akan terasa benar yang namanya vibrasi kesucian itu, yang memang luar biasa. Kilauan cahaya keemasan dari para dewa akan membuat bhatin para penghuni alam ini  menjadi  sejuk serta dipenuhi dengan energi kesucian nan memukau. Hanya mereka yang bisa meningkatkan kwalitas hidupnya sajalah yang dapat menempati alam ini, serta mereka yang memiliki jnana atau pengetahuan tinggi tentang inti hakekat hidup.-

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini