Monday, December 4, 2017

Panen padi setiap akhir tahun di Desa Belimbing



 
Desa Belimbing > sebelum padi di sawah dipanen diadakan upacara (ritual) yang dinamakan biukukung/ maben.

Ketahuilah selain mempelajari (menyelidiki) tentangNya, maupun atma serta tujuan akhir kehidupan manusia, pada eranya dahulu para rsi itu juga menyelidiki tentang makanan diantaranya tentang apa yang boleh dimakanan dan apa yang tidak boleh dimakan. Hingga para rsi memberikan istilah khusus tentang katagori makanan itu ;  Makanan sattwika diantaranya nasi, aneka sayuran serta mentega (termasuk makanan) yang baik untuk dimakan,  Sedangkan aneka daging bersifat  tamasa.  Lewat penelitian dengan rentang waktu nan panjang maka para  rsi menyimpulkan dengan mengkonsumsi makanan yang terkatagori makanan sattwika akan mampu mengembangkan daya ingat.  Untuk pemenuhan jenis makanan sattwika itu maka umat sedharma di wajibkan untuk  menjalankan swadharmanya masing-masing, misalnya bertani dengan tekun untuk para petani agar mampu menghasilkan hasil pertanian yang melimpah dengan ending terpenuhinya kebutuhan sandang pangan serta papan.

Desa Belimbing  ; pada persawahan di desa Belimbing masi berkelanutan di tanam padi jenis lokal (padi mekatik) dengan beraneka jemis varites
Desa Belimbing  ; suasana yang tergambar padi jenis baru (varites unggul) sudah selesai dipanen namun padi jenis lokal misalnya ketan, injin, seta varites lokal lainnya masih menunggu saatnya masak ranum, saat panen padi jenis lokal (mekatik) di tanah Bali ataupun di Desa Belimbing dinamakan manyi/nganyi bahkan ada yang namanya sekaa nganyi.
Desa Belimbing  ;  setelah aci mebiukukung maka mulailah kegiatan panen padi di sawah dengan aneka alat perlengkapannya misalnya pemantigan seperti yang nampak dalam gambar.
padi jenis lokal itu lumrah disebut padi mekatik, hasil panennya diikat masing masing disebut epejangan (seikat), tempat menumpuknya kayak dalam gambar disebut sridangdang.

Terkait nan erat dengan ajaran agama yang dianut maka lestarilah yang namanya subak di tanah Bali, tergandeng aneka budaya tinggi dalam keseharian terkiprahnya tradisi subak (mesubak) itu. Subak lestari, maka salah satu jenis makanan yang tergolong sattwika terpenuhi contohnya di Desa Belimbing, kecamatan Pupuan kabupaten kota pelangi Tabanan Bali. Ada beberapa kelompok subak di Desa Belimbing itu : Subak Teben Telabah, Subak Mas, Subak Bubuh, Subak Suradadi serta lainnya. Merupakan bagian wilayah penting neng kabupaten Tabanan Bali, Desa Belimbing itu warganya mayoritas sebagai petani (petani tangguh dari Tabanan), puluhan hektar sawah (subak basah) ada di desa Belimbing. Berkelanjutan  penggarapan lahan sawah di desa Belimbing dari tahun ke tahun dengan modal utama air nan melimpah efek nyata dari gunung Batukaru yang lestari hijau. Maka secara periodik setahun sekali sawah -sawah di desa Belimbing menghasilkan gabah yang meluber sebagai hasil nyata kerja keras petani tangguh yang tiada memandang aneka perubahan cuaca. Salut serta angkat topi untuk para petani Desa Belimbing.-

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini