Monday, November 6, 2017

Senantiasa bakti/ hormatlah kepada leluhur



Ayahanda memberitahumu anakku, tata cara menjadi anak, “jangan durhaka pada leluhur”. “dan dalam hidup ini, sukses itu juga perlu dibuktikan pada leluhur


Sanggah Paibon (rong dua), lewat sanggah paibon juga dapat menghormati/ memuja  para leluhur

Kiranya tiada terbantah yang dimaksudkan lelulur oleh kerabat Hindu (baca Hindu Bali) adalah mereka mereka yang telah meninggal atau pergi meninggalkan keluarganya karena dipanggilNya, diantaranya adalah para orang tua (ibu dan ayah, kakek dan nenek dst). Dimana mereka semua pernah ada dalam suatu bahtra rumah tangga yang selanjunya melahirkan para penerus orang Bali bilang “keturunan”  Pernah  ada cerita rukun dalam masing-masing keluarga itu  “ Saudara laki laki tidak bertengkar antara  sesama, demikian jua saudara perempuan tidak bertengkar diantara sesama, dimana semua anggota keluarga melantunkan kata kata yang baik sopan serta tinggal dalam kekeluargaan “  Dari masih sama sama hidup, hubungan dalam sebuah keluarga mesti dijalani dengan baik, terciptalah suatu rumah tangga ideal karena pada keluarga itu, anak patuh pada perintah ayahnya juga satu pikiran dengan ibunya dimana para istri mengucapkan kata-kata yang halus serta benar yang dapat menumbuhkan ketenangan juga kesejukan. Namun demikian takdirNya tiada seorangpun dapat menampik, perpisahanpun sudahlah tentu karena Tuhan memanggil. Rasa bakti (hormat) kepada orang tua tidaklah boleh putus, kewajiban para anak untuk melanjutkan baktinya kepada yang telah meninggal (para leluhur).-

penganut Hindu percaya dengan adanya punarbhawa kelahiran/ numitis (bhs,Bali) berulang-ulang ke dunia fana bagi mereka yang telah meninggal. Wajiblah hukumnya menghormati para leluhur (ayah ibu, kakek nenek, dst) karena mereka semua yang telah pergi akan datang kembali untuk berkumpul dalam suatu keluarga.

Leluhur adalah asal muasal kita sebagai manusia yang dalam kamus bahasa Bali – Indonesia disebutkan leluhur berarti kawitan dimana dalam siklus kehidupan, setelah upacara ngaben dilaksanakan, keluarga dapat tenang mendoakan leluhur dari tempat suci (sanggah/sanggar kemulan) dan pura kawitan masing-masing. Inilah yang menyebabkan ikatan keluarga di Bali sangat kuat, karena mereka selalu ingat dan menghormati leluhur dan juga orang tuanya. Terdapat kepercayaan bahwa roh leluhur yang mengalami reinkarnasi akan kembali dalam lingkaran keluarga lagi, jadi biasanya seorang cucu merupakan reinkarnasi dari orang tuanya.
Ada istilah ”Maitri Deva Bhava, Pitri Deva Bhava”  dalam ajaran Hindu yang artinya : ”ibu dan ayah ibarat Dewa di dalam keluarga”• Karena itu, berbakti kepada leluhur merupakan kewajiban suci bagi setiap putra yang suputra (putra yang baik). jadi orang yang benar benar  bakti  (hormat) kepada orang tuanya, baik semasa hidupnya maupun setelah beliau tiada di dunia fana ini.
Diyakini  ada empat  pahala bagi mereka yang berbakti kepada leluhurnya. Keempat pahala itu adalah :  Pertama, mereka yang berbakti kepada leluhur akan  selalu dipuji dan dido'akan oleh leluhur mendapat kerahayuan. Kedua, hasil baktinya kepada leluhur maka mereka akan berumur panjang. Ketiga, mereka akan diberikan suatu  kemampuan yang dapat dibilang tangguh. Yang terakhir diberikan kemampuan / jasa untuk meninggalkan sesuatu yang baik atau rahayu.
Ada juga disebutkan dalam ajaran Hindu ;  jika seseorang berbuat baik, maka perbuatan baiknya itu akan dapat menebus dosa-dosa leluhurnya serta  dosa-dosa keturunannya nanti.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini