Saturday, November 25, 2017

Pendidikan karakterpun dibentuk




Hari Guru tahun 2017 diperingati di SMPN 2 Pupuan  (Bipan)

SMPN 2 Pupuan memperingati HGN  tahun 2017

Ada suatu tanya, apa jadinya kita kalau tidak ada guru? Pertanyaan ini muncul karena yang bertanya sejatinya sudah tahu persis jawabannya, diantaranya nyata lewat perasaannya yang membuktikan sedemikian pentingnya guru itu. Tiada terpungkiri memang, karena para gurulah tongkat estafet kepemimpinan suatu negeri dapat berpindah dengan apiknya dengan implikasi nyata kepada suatu bangsa. Karena lewat tangan-tangan guru yang bisa keras dan bisa lentur yang namanya pendidikan ahlak dapat tertanamkan, budi pekerti para anak negeripun kian tersemai subur, rasa nasionalis kebangsaanpun tiada tertinggalkan dipatrikan pada hati-hati terdalam para generasi yang notabene sejatinya kaum intelek yang masih murni  yakni para pengenyam pendidikan formal tenar dengan istilah pendidikan karakter.


Upacara Bendera memperingati HGN 2017 di SD Negeri 1 Karya Sari Pupuan Tabanan Bali

Upacara Bendera memperingati HGN 2017 di SD Negeri 1 Karya Sari Pupuan Tabanan Bali
Selintas kilas demikian dapat digambarkan tentang para tenaga pengajar itu, terkait dari sisi baiknya para pemegang kebijakan di NKRI besar ini memancangkan suatu pionir lewat sebuah momen yang dinamakan Hari Guru Nasional (HGN), tahun 2017 ditetapkan pada tanggal 25 November. Seperti hari-hari lainnya yang diistimewakan di NKRI ini, HGN inipun di rayakan di seantero negeri lewat aneka rangkaian kegiatan mulai dari gerak jalan santai hingga apel upacara bendera diikuti oleh para siswa serta endingnya ada suatu persembahan dari para siswa kepada para gurunya, contohnya : bunga, kue, atau kalungan bunga, meriah memang. Sedangkan di jajaran pemerintahan lewat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Muhadjir Effendy menyampaikan pidato Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 25 November 2017. Melalui kanal Youtube, Muhadjir menyampaikan sejumlah hal penting terkait hak, kewajiban, serta besarnya jasa guru dalam mencetak generasi penerus bangsa. Dalam pidatonya, salah satu yang ditekankan mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu adalah memanfaatkan HGN 2017 sebagai momen mengevaluasi kebijakan-kebijakan pemerintah bagi guru di Indonesia. Adapun kebijakan-kebijakan yang sedang dan akan terus dilaksanakan adalah menjadikan guru  kompeten, profesional, terlindungi, dan pada gilirannya lebih sejahtera, mulia, juga  bermartabat, Astungkara.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini