Monday, August 1, 2016

Kalki Awatara / Kalky Autar




Tiada terpungkiri karena memang riil adanya, kepercayaan umat manusia akan keberadaanNya atau ada menciptakan yang namanya manusia itu, keyakinan itu  telah ada sejak berabad-abad silam dimana keadaan alam silih berganti disepanjang tahunnya, demikian juga tentang yang namanya kedamaian di alam maya pada ini, dari sejak zaman kertha nguni  hingga kini para umat Hindu menyebutnya zaman kali. Telah berulang ulang yang namanya kedamaian di alam maya pada ini tergganggu sesuai zamannya dulu, yang mana kesemuanya merupakan suatu keadaan kalahnya dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan). Sesuai kodratNya kala mana adharma berkuasa atas dharma maka saat itu jua Tuhan selaku pemelihara akan menunaikan tugasNya dalam wujud awatara (autar), demikian keyakinan Hindu di seantero buana.  Misalnya saja dalam aneka kisah purana India Kuno, legenda awatara diterima sebagai ceritra yang paling penting dari kebudayaan Weda, yang mana kesemuanya mengandung aneka kisah Dewa Wisnu merupakan salah satu dari Dewa Tri Murti ( Tri Murti : Brahma > Pencipta, Wisnu > Pemelihara, Siwa > Pengembali keasal pembentuk benda/ pelebur ). Dimana Dewa Wisnu merupakan perwujudan semua kekuatanNya untuk mempertahankan dan memelihara/melindundi alam semesta.


Demi terlaksananya peranNya  kepada alam semesta, sesuai keyakinan Umat Hindu Dewa Wisnu secara bertahap mengikuti perkembangan evolusi jagat serta menjelma ke bumi dengan mengambil suatu wujud/rupa tertentu, awatara demikian disebut oleh umat Hindu. Tuhan dengan manifestasinya Dewa Wisnu turun secara nyata ke bumi sebagai wujud tertentu  “mana kala dharma (kebenaran) akan sirna, dan adharma (kejahatan) merajarela saat itu wahai semua keturunan Bharata, aku (Tuhan) sendiri turun menjelma. Tuhan telah berinkarnasi ke dunia kapanpun dan dimanapun jika kejahatan telah merajarela, diyakini oleh penganut Hindu ; Tuhan berinkarnasi ke dunia hanya untuk menolong orang-orang yang sibuk dengan pelayanan tanpa pamrih, yang telah menghilangkan sifat ego, melakukan pekerjaan mulia, rela menempuh bahaya demi orang lain yang tengah kesusahan. Umat Hindu sejagat mempercayai betul, Dewa Wisnu menjelma ke dunia fana ini sebanyak sepuluh kali dalam sepuluh inkarnasi berbeda yang dikenal sebagai Dasa Awatara ;  Matsya Awatara ( berupa ikan raksasa di zaman Satya yuga), Kurma Awatara, Wahara Awatara (Wisnu berupa mengambil wujud babi), Wamana Awatara, Narasimha Awatara (Wisnu dalam wujud berbadan nanusia berkepala Singa), Parasurama Awatara awatara keenam ( Rama bersenjatakan kapak), Rama Awatara, Krishna Awatara, Buddha Awatara (diyakini oleh umat Hindu turunnya Wisnu sebagai Buddha Awatara adalah sebagai penunjuk jalan menuju pencerahan total bagi semua manusia)
Dunia terus berevolusi, tiada terbantah perubahanlah yang terkekal sesuai takdirNya maka pada suatu ketika nanti tibalah akhnya zaman, sesuai penamaan orang-orang Hindu era itulah disebut Kali Yuga ( Tuhan dengan manifestasinya Wisnu turun kembali ke bumi di akhir zaman) dengan mewarisi  lebih dari lima kemampuan mumpuni  dibidang spiritual : bijaksana, punya kendali diri, keturunan yang terhormat, memiliki pengetahuan wahyu, pemberani, dermawan, serta ramah. Siwa menganugrahkan kendaraan yang amat cepat kepadanya, diyakini berupa kuda putih bersenjatakan pedang . Kiranya perlu ditegaskan, Kalki awatara / Kalky autar dalam Hindu diyakini sebagai inkarnasi Tuhan (beda dengan reinkarnasi), dalam hal ini sebagai Wisnu (manifestasiNya selaku pemelihara alam beserta isinya). Dalam ajaran Hindu di utarakan hingga saatnya kelak  tiba akhir zaman  dunia pralina/kiamat, Tuhan turun ke bumi sebanyak sepuluh kali demi kelangsungan semesta.

Sumber  info : Kalender Bali 2016 oleh : Drs. I Gusti Nyoman Suartha.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini