Wednesday, June 15, 2016

Namanya saja gadis Bali, tentu top



 
dara dari Tabanan

Wanita Bali
wanita bali,  Luh Putu

Tujuh puluh lima persen lebih para wisnu wisman yang baru dan akan menginjjakkan kaki di tanah Bali, dalam alam fikirannya ada suasana tentang pura dan pantai atau panorama alam ciptaanNya nan memukau, itu riil.  Bali itu sejatinya pulau terrelegius  diantara kesemua pulau kawasan NKRI, maka dari itu keadaan yang mengarahkan kehidupoab para warganya di keseehariannya tidak pernah lepas dari adat istiadat yang melahirkan taksu Bali, serta kesenian rambu-rambu keagamaan ( baca Hindu Bali). Turis-turis dunia mendatangi Bali lumrahnya menuju ke kawasan Nusa Dua wilayahnya Bali Selatan, di Nusa Dua itulah letaknya pulau nan eksotis indah, Peninsula namanya. Water Blow diciptakanNya di Peninsula sebagai salah satu daya magnetnya. Pulau Peninsula wilayah Bali Selatan ini jamaknya dipakai kawasan berfoto selfi oleh para wisatawan, bahkan foto-foto prewedding telah buanyak berlatar belakang kawasan indah ini. Itulah Bali pulau surga, predikat tersandang dari para turis wisnu wisman.


a beautiful balinese women.
foto by medsos  FB

Bali itu tidak hanya indah dan menarik dari segi tanah  tempat berpijaknya, namun para warga tanah Bali juga sedemikian ramah tamah serta bersahabatnya yang senantisa lebih mengarahkan ke hubungan kekeluargaan dalam berinteraksi dengan orang lain walau lain keyakinanpun, yang ini juga riil. Sesuai dengan info yang terkatagori komentar tanggapan, dari para wisatawan dan masyarakat dari luar Bali, para dara dari Bali terbukti lebih baik katakanlah lebih unggul, kwkwkwkwk. Ujung-ujungnya para dara gadis Bali lebih banyak dicari para pria untuk dijadikan pasangan, diantaranya karena  ;

Wanita Bali

Ramah dan pekerja keras,  Para wanita Bali selain ramah juga tipenya wanita pekerja, kreatif berbakat seni tinggi. Selain bekerja di rumah selaku ibunya para anak-anak, mereka gian bekerja di luar sebagai eneka buruh ( bangunan, buruh tani, buruh angkut), Banyak juga diantara mereka yang berjualan di pasar-pasar tradisional.  Tergolong masih sederhana, di era yang serba mengglobal dan serba instan, terkenal jujur serta peduli amat dengan sesama. Fakta membuktikan para wanita Bali lebih banyak waktunya dipakai untuk menjalankan kewajiban (swadharmanya) dibandingkan saling sikut dengan orang lain. Setia pada pasangan,  Kebanyakan orang-orang percaya karena telah melintasi aneka pembuktian, ternyata wanita Bali itu tersetia akan pasangannya. Salah satu riilnya, banyak wanita Bali yang berpindah agama karena mengikuti keyakinan suaminya. Para wanita Bali itu, ketika memutuskan untuk menikah, para wanita Bali seutuhnya terikat pada suaminya (sistim paternalistik). Arti jelasnya, ketika telah menikah seorang wanita Bali otomatis kehilangan haknya sebagai anak misalnya tidak dapat warisan tanah. Jadi sepenuhnya menjadi tanggung jawab suami dan keluarganya.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini