Friday, June 10, 2016

Alam indah Tabanan itu membawa berkah

panorama alam Tabanan


panorama alam Tabanan

Siapa diantaranya penghuni jagat ini yang tidak kenal nusa kecil Bali? Bali itu sebuah pulau kecil jika tanah Bali itu ikut digambarkan pada seluruh bagian wilayah bumi (peta dunia), dia tidaklah lebih merupakan sebuah noktah, itu riil. Tapi fakta tiada terbantah Bali itu adalah lautannya berlian, berlian kebudayaan yang bernilai tinggi setinggi nilai berlian. Keramah tamahan warga tanah Bali telah diakui dunia, Bali nan mungil sejatinya merupakan ciptaanNya yang sempurna. Walau kecil Bali itu memiliki segalanya, yang daerah lainnya belum tentu punya. Bali terbagi atas lebih dari delapan daerah tingkat dua, diantaranya Kabupaten Tabanan yang juga terkenal dengan julukan Kabupaten Kota Pelangi dan menyandang predikat tenar sebagai lumbung berasnya Bali.

panorama alam Tabanan
panorama alam Tabanan

Tabanan itu memiliki  panorama alam nan indah hijau ada di kaki sebuah gunung berapi aktif Batukaru. Sebagai lumbung berasnya suatu wilayah tentu ada lahan yang sedmikian bagusnya. Memanglah demikian adanya, lahan pertanian basah dengan air berlimpah dimiliki Tabanan. Seperti halnya model-model sawah seantero Bali, semua sawah sedaerah Tabanan bertife terasering yang nyata-nyata merupakan kesenangan para wisman wisnu. Tidaklah berlebih kalau dikatakan sebagian besar  kakinya gunung Batukaru yang di wilayah Tabanan, tersulap jadi hamparan tanah pertanian basah (sawah), yang mana kesemuanya itu melahirkan panorama alam nan mempesona elok indah.

panorama alam Tabanan
panorama alam Tabanan
panorama alam Tabanan
panorama alam Tabanan

Dengan kenyataan yang sedemikian itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan tidaklah menyia-nyiakan modal yang di anugrahkaNya bagi warga kabupaten kota pelangi. Pemkab Tabanan senantiasa tanggap, terbukti dengan Yayasan Somya Pertiwinya menggandeng pihak swasta melakukan sebuah terobosan andal berupa penerapan teknologi  System of Rice Intensification yang disingkat seperti nama orang kebanyakan yang berwajah cantik ; SRI yang telah direalisasikan sejak tahun 2008.  Agar lebih mantapnya program SRI itu, sejumlah petani di Tabanan mendapatkan pelatihan utamanya lebih menyasar para petani tenaga tanam. Terbukti dengan teknologi SRI bisa menghemat benih antara 10 s.d 15 Kg per hektar, jika dibandingkan dengan metode konvensional yang rata-rata menghabiskan benih 30 s.d 40 Kg per hektarnya.  Di sisi lainnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan teknologi SRI mampu meningkatkan produktifitas lahan sawah dalam menghasilkan padi lebih dari 30%.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini