Tuesday, March 4, 2014

“ Rabu Pon Watugunung dipelaspas “







Adalah merupakan suatu tempat utamanya berkumpul guna merembugkan semua hal suka dukanya sebagai warga suatu desa pakraman, itulah dia yang pada eranya dulu lumrah di namai “ bale banjar”.  Balai Desa Pakraman, demikian orang – orang menyebutnya di era reformasi ini memang nyata perubahan yang paling kekal.

penanda tanganan prasasti  13 maret 2014

bale banjar durentaluh
pemberian sambutan oleh bupati Tabanan  13/3/2014 kamis sinta

Tempat itu merupakan suatu rintisan bangunan baru, dikatakan baru karena dari yang pada awalnya sebuah bangunan sederhana kini telah berhasil di rubah jadi bangunan yang berlantai, lantai 2. Untuk di wilayah Desa Belimbing, bangunan sejenis ini di tahun politiknya NKRI (2014)  merupakan bangunan yang pertama ada, jadi tidak berlebihan hanya baru warga Desa Pakraman Durentaluh yang untuk pertama kali mampu mewujudkan ( merupakan suatu kebanggaan memang di eranya ).
tari penyambutan, sebelum acara protokoler (Dek Susma Diari)

bale banjar durentaluh

Diawali pada tanggal 25 Desember 2012 saat upacara mecaru/ mulang dasar katakanlah peletakan batu pertama dilakukan, dan pada tanggal 5 Maret 2014  dilakukan upacara melaspas ( oleh Jro Oktarina ) tepat di Rabu Pon Wuku Watugunung. Tahap pembangunan baru hingga di 70% dihentikan sejenak, biar ada jeda lantaran kekurangan dana. Di keadaan 70% penyelesaian pembangunan per KK telah kena urunan satu juta lima ratus ribu rupiah, dengan jumlah KK di desa pakraman Durentaluh : 150 KK. Berlantai dua dengan lebar 8 meter panjang 15 meter, arsitek bangunan oleh putra daerah Desa Belimbing “ I Gusti Nyoman Omardani  A.Ma “.  

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini