Terbesar ke dua di
Indonesia dan tebesar (number one) in Bali, sebagai penghasil/produsen manggis
itulah dia Kabupaten Tabanan yang terkenal akan kesuburannya, mungkin karena
yang namanya hujan hampir turun sepanjang tahun di Tabanan. Wilayahnya memang
nyata-nyata subur ada di kaki gunung Batukaru (orang Bali bilang Bukit
Batukau), saking suburnya Kabupaten Tabanan Bali juga terkatagori sebagai
sentra kopi (di Kec Pupuan), dan juga beras ( dihasilkan merata di semua
wilayah kabupaten).
Dari sumber info yang
dapat dipercaya di tahun 2012 kemarin, jumlah tanaman manggis di kabupaten
Tabanan tercatat 194 ribu lebih pohon,
dengan hasil buahnya 11 ribu kwintal lebih. Lagi lagi kecamatan Pupuan sebagai
salah satu sentra manggisnya kabupaten ( selain pengasil kopi) , Selemadeg
Barat, dan Penebel. Dan belakangan ini untuk kecamatan lainnya seperti
Baturiti, Kerambitan, juga para petaninya giat menanam yang namanya pohon
manggis. ( pada akhir tahun 2012 ada 194
ribu lebih pohon manggis, dan hingga akhir triwulan III tahun 2013 telah
menjadi 206 ribu lebih pohon manggis)
Selain memberikan
dukungan dana pemerintah pusat via kementerian pertanian juga memberikan atensi
serta pengakuan terhadap varitas manggis asli dari Tabanan. Sampai-sampai ibu
bupati Tabanan ( Ni Putu Eka Wiryastuti
) memberikan
nama khusus varitas manggis dari Tabanan
“ Manggis Palasari Serasi “ yang
telah dikembangkan oleh kelompok tani manggis Palasari, di desa Mundeh Kangin
Selemadeg Barat. Manggis dari daerah Tabanan memiliki rasa yang lebih manis dan
sedikit ada rasa asam yang khas menyegarkan. Manggis dari Tabanan ini, selain
dipasarkan dalam bentuk buah segar juga dipasarkan dalam bentuk olahan sebagai
juice manggis. ( mendapat respon positif kala mengikuti pameran Pekan Flora
Flori di Yogyakarta, kala itu produk manggis yang dipamerkan terjual senilai
Rp. 20 juta ). Dalam setahun manggis dari kabupaten Tabanan juga mampu
terekspor dalam ratusan ton dengan tujuan : Cina serta Malaysia.
Sumber : Majalah Tabanan Serasi edisi 27 november
2013.
No comments:
Post a Comment