Monday, July 8, 2013

Dharma dalam kama (ajaran Hindu)



Sejatinya dalam agama Hindu senantiasa ada dua pemikiran yaitu demi kesejahtraan jasmani dan rohani  (bhukti dan mukti). Demi kesejahtraan jasmani bidang ekonomi amatlah perlu, asal saja tetap harus berdasarkan serta bertujuan dharma. Harta benda atau usaha-usaha ekonomi itu harus harus dipakai untuk memperkokoh dharma, dengan maksud bahwa harta itu lebih diutamakan untuk dana punia bagi kesejahtraan umum, disamping untuk kepentingan diri sendiri. Contoh : untuk pembangunan peribadahan, punia kepada orang-orang suci, berdana kepada pakir miskin, penderita cacat serta yang lainnya.

Kama merupakan keinginan untuk memperoleh kesukaan (kenikmatan), dan sama halnya dengan arta. Kama inipun mesti didasari dan dijiwai oleh dharma. Dalam hal ini dharma hendaknya sebagai pendorong serta pengendali kama, karena kama yang tidak didasari dharma akan mengakibatkan penderitaan ( suka mewali dukha ).

Yang dimaksudkan dharma dalam kama adalah semua keinginan hendaknya dipenuhi, dilaksanakan dengan dasar kejujuran dan bertujuan untuk kesejahtraan, kesucian atau ketinggian masyarakat. Jadi setiap usaha dalam hidup ini baik arta maupun kama mesti dijiwai  oleh dharma, kita harus tahu bahwa segala usaha di alam ini dipengaruhi oleh tri guna  : satwa, rajah, dan tamah.

Jika satwa dalam keseluruhan menguasai rajah dan tamah, menyebabkan orang cendrung kepada dharma, kebaikan, akan menemui sifat kedewataan.  Jika rajah yang berkuasa menyebabkan orang cendrung kepada kama, kenafsuan. Jikalau tamas menguasai  yang lainnya  menyebabkan watak seseorang cendrung kepada adharma, kebodohan, kejahatan. Umat Hindu amatlah diharapkan, agar senantiasa mengusahakan agar satwa menguasai yang lainnya. [ mereka yang menetap dalam satwa selalu kearah kebaikan, dan menetap dalam rajah tetap tinggal di tengah-tengah, sedangkan yang menetap dalam tamah akan terus menurun derajat jiwanya ]

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini