Salam revolusi! saudara sekandung
negeri keluarga besar republik indonesia yang majemuk. harap diketahui, seluruh
lapas di negeri ini, kini kelebihan kapasitas. dan penghuni lapas terbanyak:
kartel narkoba dan koruptor. sistem binaan kenapian, harus diubah secara
progresif revolusioner, dari sistem binaan dalam penjara ke pemberdayaan sosial
yang bersifat produktif, misalkan: (1). kerja sosial dengan membuka kawasan
pemukiman baru di sepanjang garis perbatasan, atau kawasan terpencil atau
daerah tertinggal; (2). jutaan napi yang tersebar di lapas itu juga perlu
diberdayakan untuk aktivitas produktif seperti membersihkan toilet umum di
pasar tradisionil, terminal kecil, stasiun, rumah ibadah dll. sebab bila tidak
diberdayakan, maka percuma saja tenaga produktif mereka yang hanya dikurung
menganggur di dalam bui; (3). dengan diberdayakan secra produktif, maka para
napi memiliki ketahanan mental dan secara adaptatif dapat menjalani hidup
barunya selepas keluar dari lapas nanti.
kita belajar dari sejarah. jalan raya anyer-panarukan, hingga hari ini masih memberi manfaat bagi kita. ketahuilah, di era kolonial voc dulu, jalan ribuan kilometer itu dikerjakan dengan mengerahkan ribuan budak pribumi melalui sistem kerja rodi, atau kerja paksa. gambarannya seperti itulah, hanya saja ratusan ribu napi itu harus diperlakukan secara manusiawi beradab, diberi upah ala kadarnya, dan kesehatannya dijamin oleh negara. upah yang diperoleh dari kerja sosialnya, ditabung dalam rekening bank sebagai bekal modal usaha selepas dari lapas. sistem pemberdayaan seperti ini jauh lebih manusiawi, lebih pancasilais ketimbang jutaan napi “dipaksa” hidup menganggur dalam kerangkeng selama bertahun-tahun, dan tenaga produktifnya tidak dimanfaatkan untuk kepentingan sosial yang lebih besar. kita tahu, bahwa sitem penjara dalam sel, sejauh ini, tidak memberi efek penjeraan, bahkan mengkondisikan mentaliteit napi menjadi sosok manusia yang tidak produktif, tak berguna baik bagi dirinya sendiri, apalagi bagi orang lain.
lain dari pada itu, tercatat lebih banyak kasus napi yang tertular aids akibat resiko berinteraksi dengan sesama napi pengguna narkoba. jadi marilah kita berdayakan ratusan ribu bahkan jutaan napi secara lebih produktif manusiawi. apalgi kita memiliki ribuan pulau terluar yang cocok untuk kehidupan kerja sosial bagi napi, ketimbang negara mengeluarkan anggaran besar untuk membangun fasilitas gedung lapas baru. satu jalan menuju momntum perubahan besar dan mendasar: revolusi zonder kopmpromi. pemilu 2014 abaikan saja, karena revolusi memberi kita harapan baru untuk mewujudkan hidup sejahtera, adil makmur sentosa dan bahagia bersama-sama.
kita belajar dari sejarah. jalan raya anyer-panarukan, hingga hari ini masih memberi manfaat bagi kita. ketahuilah, di era kolonial voc dulu, jalan ribuan kilometer itu dikerjakan dengan mengerahkan ribuan budak pribumi melalui sistem kerja rodi, atau kerja paksa. gambarannya seperti itulah, hanya saja ratusan ribu napi itu harus diperlakukan secara manusiawi beradab, diberi upah ala kadarnya, dan kesehatannya dijamin oleh negara. upah yang diperoleh dari kerja sosialnya, ditabung dalam rekening bank sebagai bekal modal usaha selepas dari lapas. sistem pemberdayaan seperti ini jauh lebih manusiawi, lebih pancasilais ketimbang jutaan napi “dipaksa” hidup menganggur dalam kerangkeng selama bertahun-tahun, dan tenaga produktifnya tidak dimanfaatkan untuk kepentingan sosial yang lebih besar. kita tahu, bahwa sitem penjara dalam sel, sejauh ini, tidak memberi efek penjeraan, bahkan mengkondisikan mentaliteit napi menjadi sosok manusia yang tidak produktif, tak berguna baik bagi dirinya sendiri, apalagi bagi orang lain.
lain dari pada itu, tercatat lebih banyak kasus napi yang tertular aids akibat resiko berinteraksi dengan sesama napi pengguna narkoba. jadi marilah kita berdayakan ratusan ribu bahkan jutaan napi secara lebih produktif manusiawi. apalgi kita memiliki ribuan pulau terluar yang cocok untuk kehidupan kerja sosial bagi napi, ketimbang negara mengeluarkan anggaran besar untuk membangun fasilitas gedung lapas baru. satu jalan menuju momntum perubahan besar dan mendasar: revolusi zonder kopmpromi. pemilu 2014 abaikan saja, karena revolusi memberi kita harapan baru untuk mewujudkan hidup sejahtera, adil makmur sentosa dan bahagia bersama-sama.
Sumber : sebuah status FB,
akun Derap
Revolusi Arifinbrandan
No comments:
Post a Comment