Saturday, May 18, 2013

Purna Mukti (Ajaran Hindu)



Agama Hindu dalam ajaran tattwa (filsafat)-nya mengajarkan bahwa Tuhan itu berada di mana-mana, sehingga kebebasan Tuhan yang dicapai oleh Atma sebagai realisasi dari pertemuannya/menyatunya dengan brahman/Tuhan tidak terikat oleh suatu tempat tertentu serta mengkhusus. Demikianlah kiranya dapat dijelaskan atas suatu tanya, Jika kita dapat mencapai suatu keadaan atma kita kelak akan menyatu dengan Brahman/Tuhan, dimanakah atma itu akan bertemu/menyatu dengan Tuhan?


Sejatinya yang menjadi kunci utama guna membuka jalan menuju kebebasan yang disebut moksa adalah lepasnya pengaruh awidya (maya) di dalam alam pikiran itu sendiri sehingga atma akan mendapatkan kebebasan yang sempurna. Cara untuk melenyapkan pengaruh maya ini dalam ajaran fisafat Hindu ada cara tertentu dalam artian, untuk melenyapkan pengaruh awidya inilah langsung menjadi jalan guna mencapai moksa tersebut. Penyebab utama yang menjadi perintang jalan untuk mencapai kebebasan (moksa) ialah semua pikiran yang diselubungi oleh awidya, diantara alam pikiran yang dimaksud adalah  buddhi, manas ahamkara, indria (emosi). Kalau ahamkara dan indria  dapat dikendalikan maka buddhi dan manas (akal) akan bersifat satwam sehingga apa yang dilakukan sebagai  realiasasi dari perkembangan akal serta keputusan buddhi itu adalah subha karma sepi ing pamrih dan bebas dari ikatan suka duka. Segala karma yang dilakukan tanpa dorongan ego (ahamkara) dan emosi (indria) dan hanya diperuntukkan kepada Tuhan tidak akan menimbulkan ikatan pada atman. Bisa jadi dengan semua itu purna mukti akan tercapai, merupakan suatu kebebasan yang paling sempurna dan tertinggi dimana atma telah dapat bersatu dengan brahman (Tuhan). Purna mukti sama sifatnya dengan sayujya. (Sayujya > suatu kebebasan yang tertinggi dimana atma telah dapat menyatu / bersenyawa secara identic dengan Tuhan serta telah mencapai brahman atman aikyam)

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini