Umat Hindu dimanapun berada selalu meyakini, mengadakan
persembahan kehadapan Hyang Widhi, Dewa, serta Bhatara pada hari-hari tertentu
(saat rerainan jagat) amat tinggi dan mulia nilainya. Tentang semua kemuliaan
itu terungkapkan pada kitab Slokantara.
Hendaknya dapat diingat selalu oleh mereka yang ingin mencapai ketinggian jiwa
;
Siapapun yang dengan bhakti mempersembahkan daun, bunga, atau
air, persembahan yang disertai dengan cinta dan keluar dari hati suci, Aku
terima.
Jika di kala bulan purnama (bulan penuh) dan saat bulan mati
(tilem) para dermawan mengadakan dana punia (pemberian/sedekah), akan diterima
kembali balasannya satu lawan sepuluh, kala waktu gerhana bulan atau gerhana
matahari orang saleh memberikan dana (pemberian) yang satu akan dikembalikan
seratus oleh Hyang Widhi, jika dilakukan
pada hari-hari pemujaan arwah leluhur, maka yang satu akan dikembalikan seribu
oleh bhatara. Dan jika dilakukan saat akhir zaman kaliyuga orang saleh
mengadakan sedekah (dana) yang satu akan dikembalikan dalam jumlah yang tyada
terhingga (tak terbatas) oleh bhatara.
Jika melakukan sedekah pada dasarnya ada perincian waktu yang
baik, ada yang disebut daksinayana saat matahari bergerak kearah selatan, dan ada
juga yang disebut uttarayana saat matahari bergerak ke arah utara (dari khatulistiwa), ada yang
dinamakan sadastimuha pada saat terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari,
Wiswakala yakni saat matahari tepat di khatulistiwa, adapun pemberian dana
(sedekah) berupa benda pada waktu demikian itu amatlah besar pahalanya.
Dengan demikian beryajnya/bersedekah dilakukan bukan
sembarang waktu, melainkan pada waktu/hari-hari tertentu yang dipandang baik.
Pada saat-saat itulah para umat Hindu seyogyanya mengadakan persembahan,
beryajnya kehadapan Hyang Widhi, Dewa, bhatara, dan juga leluhur ( Sang Hyang
Widhi dengan segala manisfestasiNya), sebagai ucapan terima kasih serta
perwujudan rasa bhaktinya. Umat Hindu juga meyakini, tidaklah perlu menunggu
hari baik untuk berbuat baik ( menolong sesama dan semua mahluk hidup ), Hyang widhi
senantiasa menghitung dan menimbang semua perbuatan kita baik dan buruk, siang
dan malam. Umat Hindu percaya yang namanya Hukum karma berjalan seiring waktu
jagat dan sepanjang umur jagat.
No comments:
Post a Comment