Sebagian gas dalam atmosfer bumi bertindak seperti kaca dalam
rumah kaca. Gas tersebut menangkap panas matahari dan membantu menjaga agar
permukaan bumi tetap panas. Tanpa inbi bumi akan menjadi tempat yang jauh lebih
dingin. Namun dengan membakar bahan bakar, kita memasukkan kian banyak gas ke
dalam atmosfer. Akibatnya bumi secara pelan-pelan menjadi kian panas. Inilah
yang disebut pengaruh rumah kaca (efek rumah kaca). Jika tidak diambil
tindakan, dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Contohnya jika bumi terus memanas, maka
permukaan laut akan naik lebih dari 1 meter menjelang tahun 2030. Naiknya
permukaan permukaan laut 1 meter bisa menyebabkan 15 juta orang tuna wisma di
Bangladesh, dan akan menyebabkan spernam dari tanah pertanian di mesir
kebanjiran, kawasan luas di London adan berada di bawah air dan Venesia akan
rusak.
Gas rumah kaca yang utama adalah karbon dioksida. Hewan
(juga manusia) mengeluarkan karbon dioksida saat bernafas ,
sedangkan tumbuhan menyerap karbon dioksida, sehingga hewan dan tumbuhan
dapat menjaga agar atmosfer tetap
seimbang. Yang mengacaukan keseimbangan adalah gaya hidup modern, bahan bakar
kendaraan bermotor, stasiun pembangkit, pembakaran hutan tropis, gas buangannya memasukkan banyak gas karbon
dioksida ke atmosfer . Apalagi kian berkurangnya jumlah tumbuhan yang menyerap
karbon dioksida, juga gas lainnya misalnya : metan hasil dari kotoran hewan,
daerah rawa, sawah, kilang minyak dan pemakaian gas. Oksida yang berisi
nitrogen dari knalpot mobil, dan pupuk kimia. Klorofluoro karbon (CFC) pada
kulkas, alat penyemprot aerosol, dan kemasan busa. CFC ini 10.000 kali lebih
efektif menangkap panas dari pada karbon dioksaida. CFC juga merusak lapisan
ozon dalam atmosfer yang melindungi kita dari radiasi ultraviolet. Oleh karena
itu, mulai sekarang kita semua harus mencintai dan menjaga lingkungan, dengan
cara menghindari pemakaian barang-barang yang mengandung zat yang merusak
ozon.-
No comments:
Post a Comment