Saturday, November 10, 2012

Kampuh/busana pelinggih (Hindu)




Pada saat hari-hari besar keagamaan Hindu tiba misalnya Hari Raya Galungan dan saat pujawali/ngodalin tiba maka pelinggih-pelinggih/tempat suci Hindu dihiasi atau dilengkapi dengan kampuh/busana dan atribut lainnya. Baik yang terbuat dari jejahitan janur, ron, dan dari kain yang berwarna-warni.  Atribut yang dibuat dari jejahitan janur, ron, dan lainnya misalnya : lamak, canigan, capah dll.  Sesungguhnya semua itu memiliki arti >
Disamping memakai atribut masing-masing pelinggih memiliki busana dan atribut-atribut sendiri-sendiri, sesuai dengan sifat masing-masing dewa yang dipuja melalui pelinggih-pelinggih itu. Misalnya ada ketentuan tentang pakaian para Dewa ;
1.      Brahma datang dari Selatan, merah warnanya sampai dengan pakaian dan payungnya.
2.      Wisnu datang dari Utara, hitam warnanya sampai dengan busana dan payungnya.
3.      Iswara datang dari Timur, putih warnanya sampai dengan busana dan payungnya.
4.      Mahadewa datang dari Barat, kuning warnanya sampai dengan busana dan payungnya.
5.      Hyang Maisora dan Hyang Indra datang dari Tenggara berbusana putih bercampur merah, berpayung ratna kencana.
6.      Hyang Rudra datang dari Barat Daya, berbusan merah campur kuning, berpayung petak semu bang.
7.      Hyang Sangkara datang dari Barat Laut, berbusana kuning bercampur hitam, berpayung ratna kumenyer.
8.      Hyang Sambhu datang dari Timur Laut, berbusana hitam putih, berpayung ratna kumenyer.
9.      Datang Sanghyang Aswina berbusana manca warna , berpayung ratna kumenyer.
10. Datang Hyang Durmuka berbusana dadu, berpayung ratna kumenyer
11.  Datang Hyang Kala bersama Hyang Gelap, rupanya menakutkan, berbusana poleng bang, berpayung saliwah.
12.  Datang Hyang Baruna berbusana serba indah.
13.  Datang Sanghyang Rawi berbusana agni tri, berpayung putih
14.  Sanghyang Kuwera berbusana serba indah, berpayung kuning
15.  Sanghyang Yama dari Selatan seperti kala menakutkan, berbusana poleng bang, berpayung tiga warna.
Dari busana dan payung para dewa itu, maka ditetapkan busana/kampuh pelinggih sbb. :
a.      Sanggar Agung/Padmasana/Duhuring akasa berbusana/kampuh putih dengan tedung/payung putih
b.      Saptapetala (dasar) berbusana/kampuh hitam  dengan tedung/payung hitam
c.       Di Ngrurah, berbusana poleng tedungnya merah
d.      Taksu berbusana hitam
e.      Apit lawang berkampuh poleng hitam
f.        Di pelinggih lain, sesuai dengan busana Para Dewa yang dipuja.-

1 comment:

Baca juga yang ini