Daun katuk adalah daun dari tanaman
Sauropus adrogynus (L) Merr, famili Euphorbiaceae. Sebutan lain
untuk daun katuk adalah memata
(Melayu), simani(Minangkabau), kebing
dan katukan (Jawa), serta kerakur (Madura). Kayu manis (Bali).
Tanaman katuk tumbuh subur di India, Malaysia, dan Indonesia pada
ketinggian 0-2.100 m di atas permukaan laut. Tanaman ini berbentuk perdu.
Tingginya mencapai 2-3 m. Cabang-cabang agak lunak, daun tersusun selang-seling
pada satu tangkai, berbentuk lonjong sampai bundar dengan panjang 2,5 cm, dan
lebar 1,25-3 cm.
Dilihat dari nilai gizinya, daun katuk punya nilai gizi yang cukup
baik, seperti protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B, dan C. Daun katuk juga mengandung beberapa senyawa
alifatik. Khasiat daun katuk sebagai peningkat produksi ASI, diduga berasal
dari efek hormonal senyawa kimia sterol yang bersifat estrogenik. Daun katuk
juga mengandung efedrin yang sangat baik bagi penderita influenza. Daun katuk
merupakan sumber vitamin C yang sangat baik. Daun katuk juga merupakan sumber
vitamin A yang cukup baik. Vitamin A sangat diperlukan tubuh untuk mencegah
penyakit mata, pertumbuhan sel, sistem kekebalan tubuh, reproduksi, serta
menjaga kesehatan kulit. Daun katuk juga memiliki kadar kalsium yang
sangat baik. Kalsium merupakan salah satu
mineral terpenting yang dibutuhkan oleh tubuh. Konsumsi kalsium kurang dari kebutuhan
dapat menyebabkan rapuhnya integritas tulang dan osteoporosis di usia dini, umumnya
terjadi pada wanita. Tekanan darah tinggi juga dapat disebabkan oleh kadar kalsium
di dalam darah yang sangat rendah. Sedikitnya daun katuk mengandung tujuh
senyawa aktif yang dapat merangsang sintesis hormon-hormon steroid (seperti
progesteron, estradiol, terstosteron, glukokortikoid) dan senyawa eikosanoid
(di antaranya prostaglandin, prostasiklin, tromboksan, lipoksin, dan leukotrien).
Di balik kelebihannya, daun katuk menyimpan sejumlah kekurangan.
Selain membantu proses metabolisme di dalam tubuh, glukokortikoid hasil
metabolisme senyawa aktif daun katuk dapat mengganggu penyerapan kalsium dan fosfor.
Baik kalsium dan fosfor yang terdapat dalam daun katuk itu sendiri maupun dalam
makanan lain yang disantap bersama masakan daun katuk.
Dilain posting < tentang daun katuk>
Selain mempunyai kandunganvitamin C yang tinggi, daun katuk juga mempunyai senyawa
yang berfungsi untuk membentuk kolagen. Kolagen adalahprotein berserat yang berfungsi sebagai pembentuk
jaringan ikat tulang, pengangkut elektron dan lemak. Kolagen juga berfungsi
sebagai pengatur level kolesterol, penjaga kesehatan gusi, pemacu imunitas dan
penyembuh luka. Kolagen juga dapat meningkatkan kerja otak. Daun katuk
mempunyai kandungan vitamin A yang
diperlukan tubuh untuk pertumbuhan sel, pencegah penyakit mata, peningkat
sistem kekebalan tubuh dan penjaga kesehatan kulit. kadar kalsium yang
tinggi menjadikan daun katuk sangat bermanfaat untuk anak-anak dan orang
dewasa. Terdapat tujuh senyawa aktif di daun katuk yang dapat meningkatkan
kualitas dan kuantitas sperma. Kandungan klorofil yang tinggi pada daun katuk
juga bermanfaat untuk mengatasi virus, bakteri dan parasit. Jika kita belum pernah
mengkonsumsi daun katuk, pastikan untuk mencobanya dengan pertimbangan manfaat
daun katuk. ( sumber > http://www.kesehatan123.com
)
No comments:
Post a Comment