Sunday, September 16, 2012

Tabuh Rah di Bali



Tabuh rah adalah taburan darah binatang korban yang dilaksanakan dalam rangkaian upacara agama (yadnya). Sumber penggunaan tabuh rah terdapat pada Panca Yadnya.



Dasar- dasar penggunaan tabuh rah tercantum di dalam : 

Prasasti Bali Kuna (Tambra prasasti).


1. Prasasti Sukawana A l 804 Çaka.
2. Prasasti Batur Abang A 933 Çaka.
3. Prasasti Batuan 944 Çaka.


 Lontar- lontar antara lain :


 1. Siwatattwapurana.
2. Yadnyaprakerti.
Fungsi tabuh rah adalah runtutan/ rangkaian dan upacara/ upakara agama (Yadnya).
Tabuh Rah berwujud taburan darah binatang korban. Jenis- jenis binatang yang dijadikan korban yaitu : ayam, babi, itik, kerbau, dan lain- lainnya. Penaburan darah dilaksanakan dengan menyembelih, "perang satha " (telung perahatan) dilengkapi dengan adu- aduan > kemiri; telur; kelapa; andel- andel; beserta upakaranya
Diadakan pada tempat dan saat- saat upacara berlangsung oleh sang Yajamana.
Pada waktu perang satha disertakan toh dedamping yang maknanya sebagai pernyataan atau perwujudan dari keikhlasan Sang Yajamana beryadnya, dan bukan bermotif judi.

                   Lebih lanjut mengenai pelaksanaan tabuh rah, klik di sini.
Aduan ayam yang tidak memenuhi ketentuan- ketentuan tersebut di atas tidaklah perang satha dan bukan pula runtutan upacara Yadnya.




No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini