Thursday, September 20, 2012

Senantiasa Terpelihara


Ada sebuah dusun di kecamatan Pupuan, Desa Belimbing, Kabupaten Kota Pelangi Tabanan “Durentaluh” nama dusun/banjar itu. Durentaluh merupakan sebuah desa pekraman, walaupun dusun Durentaluh merupakan dusun yang amat kecil. Penduduknya sebagian besar bertani, PNS juga ada. Lahan pertanian di dusun Durentaluh juga subur, sesuai dengan wilayah Kabupaten Tabanan yang lain. Di bilang dusun kecil karena penduduk/warganya hanya seratus duapuluhan KK, namun merupakan 1 adat Tri Kahyangan (1 bendesa adat) > Bendesa Adat Durentaluh.


Letak rumah penduduknya sebagian besar agak jauh dari jalan raya utama (Jln Raya Antosari-Pupuan, jalan kelas II di Bali), beberapa ada di pinggir jalan raya utama disebut tempek “Munduk Lantang”. Dusun Durentaluh terbagi dari beberapa banjar > Banjar Tanggu Kadia(kaja), Banjar Tengah, Banjar Tanggu Kelod, Banjar Dauh Pangkung, Pondok Bubuh, Pondok Megrembeng, dan Pondok Penyawa. Subak yang ada di Dusun Durentaluh adalah Subak Durentaluh (subak basah), dan Subak Swarnapala (subak abian). Tentang listrik semua tempat itu telah terterangi, aset jalan juga telah ada dan selalu terpelihara. Gotong royong warga Durentaluh amat tinggi dan tak teragukan.


Nb :
Jalan Raya Antosari - Pupuan juga merupakan jalan alternatif, bagi mereka yang hendak ke Singaraja dari Denpasar ( pilihan 1 > Denpasar, Mengwi, Bedugul/Baturiti, Singaraja, Pilihan 2 > Denpasar, Antosari, Pupuan, Singaraja ).

Tentang Subak Swarna Pala Dusun Durentaluh Desa Belimbing Kec.Pupuan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali :



KELOMPOK : SUBAK ABIAN SWARNA PALA " Banjar Dinas Durentaluh/Desa Pakraman Durentaluh)


1.      Desa                                              : Belimbing
2.      Kecamatan                                     : Pupuan
3.      Kabupaten                                     : Tabanan
4.      Propinsi                                          : Bali
5.      Luas Area                                      : 250 Ha
6.      DAS/ Sub DAS                              : Yeh Sapuan / Yeh Balian / Yeh Mejis
7.      Topografi                                       : Bergelombang / Begunung / Berbukit
8.      Ketinggian                                      : 500 m dpl



Peta Desa Belimbing ;


 











Wilayah Subak Abian Swarnapala ( Desa pekraman Durentaluh / Banjar Dinas Durentaluh ) merupakan daerah kawasan perkebunan yaitu : Kopi, Kakau, Cengkeh, Kelapa dan lain – lain. Disamping itu pula terdapat tanaman holtikultura yang memiliki potensi yang cukup bagus untuk meningkatkan pendapat petani. Pohon manggis juga merupakan salah satu tanaman keras yang memiliki kegunaan dalam upaya menanggulangi erosi atau sebagai penyangga tanah, juga memiliki nilai ekonomis tinggi. Apalagi seperti yang kita alami di berbagai wilayah khususnya dataran rendah sangat berdampak negatif jika wilayah dataran tinggi mengalami kerusakan akibat semakin berkurangnya pohon-pohon besar. Wilayah Subak Swarnapala Durentaluh daerah dataran tinggi, apalagi sekitar tiga tahun belakangan ini nilai jual buang manggis cukup menjanjikan bahkan sudah menembus pasar internasional walaupun belum mencapaim 100%, namun dengan demikian pendapatan petani meningkat. Mudah-mudahan untuk tahun berikutnya pemerintah juga betul-betul ikut memperjuangkan hal tersebut guna meningkatkan pendapatan petani. Kami mengembangkan tanaman manggis guna meningkatkan pendapatan kami, karena tanaman manggis yang kami miliki  masih sedikit, serta tata cara penanamannya tidak beraturan, kebanyakan ditanam pada lahan – lahan yang rawan longsor, serta pada lahan yang kurang produktif dan ada juga ditanam sebagai tanaman pembatas. Namun ada pula dari beberapa petani menanam di lahan dengan pola jarak tanam sebagai tanaman tumpang sari. Mengingat potensi manggis di wilayah kami cukup bagus baik mutu serta kwalitas maka kami mengembangkan tanaman manggis dengan pola tanam yang tepat, baik dari segi penanaman, pemeliharaan, serta penanganan pasca panen

Lokasi Banjar Dinas Durentaluh, Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali











No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini