Sang Hyang Widhi (disebut juga sebagai Acintya atau Sang Hyang Tunggal)
adalah sebutan bagi Tuhan
yang Maha Esa dalam agama Hindu
Dharma masyarakat Bali. Dalam konsep Hinduisme,
Sang Hyang Widhi dikaitkan dengan konsep Brahman.
Dalam agama yang menganut paham monoteisme,
Dewa hanya satu dan sebutan Tuhan adalah sebutan yang umum dan layak. Tuhan merupakan
sesuatu yang supranatural, menguasai alam
semesta, maha kuasa, tidak dapat dibayangkan dan tidak bisa dilukiskan.
Agama monoteisme enggan untuk mengakui adanya dewa-dewa karena dianggap sebagai
Tuhan tersendiri.Dalam agama Hindu dan Buddha, meskipun meyakini satu Tuhan, namun ada makhluk yang disebut Dewa yang diyakini di bawah derajat Tuhan. Dalam filsafat Hindu, para Dewa tunduk pada sesuatu yang maha kuasa, yang maha esa, dan yang menciptakan mereka yang disebut Brahman (sebutan Tuhan dalam agama Hindu). Dalam agama Buddha, para Dewa bukanlah makhluk sempurna dan memiliki wewenang untuk mengatur umat manusia. Para Dewa tunduk pada hukum mistik yang mengikat diri mereka pada karma dan samsara.
Dalam hal ini, Tuhan adalah sesuatu yang agung dan mulia, tidak bisa disamakan dengan Dewa dan tidak ada yang sederajat dengannya. Meskipun ada agama yang meyakini banyak Dewa (seperti Hindu dan Buddha) namun jika memiliki konsep Ketuhanan yang Maha Esa, para Dewa dianggap sebagai makhluk suci atau malaikat dan tidak sederajat dengan Tuhan
Dalam tradisi agama Hindu umumnya, para Dewa (atau "Deva", "Daiwa") adalah manifestasi dari Tuhan Yang Maha Esa (Brahman). Para Dewa merupakan pengatur kehidupan dan perantara Tuhan dalam berhubungan dengan umatnya. Dewa-Dewi tersebut seperti: Brahma, Wisnu, Siwa, Agni, Baruna, Aswin, Kubera, Indra, Ganesa, Yama, Saraswati, Laksmi, Surya, dan lain-lain.
Karena ditemukan konsep ketuhanan yang maha esa, Dewa-Dewi dalam agama Hindu bukan Tuhan tersendiri. Dewa-Dewi dalam agama Hindu hidup abadi, memiliki kesaktian dan menjadi perantara Tuhan ketika memberikan berkah kepada umatnya. Musuh para Dewa adalah para Asura. Menurut agama Hindu, para Dewa tinggal di suatu tempat yang disebut Swargaloka atau Swarga, suatu tempat di alam semesta yang sangat indah, sering disamakan dengan surga. Penguasa di sana ialah Indra, yang bergelar raja surga, atau pemimpin para Dewa.
Brahman
Brahman (Dewanagari:
ब्रह्म) adalah penguasa tertinggi dalam konsep ketuhanan Hindu. Brahman
bersifat kekal, imanen, tak terbatas, tak berawal dan tak berakhir juga
menguasai segala bentuk,
ruang, waktu, energi serta jagat raya
dan segala isi yang ada didalamnya.
Brahman (Brahma) merupakan salah satu di
antara berbagai nama Tuhan.
Sifat-sifat Brahman ditulis dalam kitab Bhagavad
Gītā dan dijabarkan melalui perantara Sri Kresna.
Beliau memiliki tangan, kaki, mata, kepala, dan muka yang berada dimana-mana, dan Beliau memiliki telinga di segala penjuru. Ia berada dalam segala sesuatu dan meliputi alam semesta
Beliau sumber asli segala indria, namun tanpa memiliki indria. Ia tidak terikat, walau Beliau memelihara semua makhluk. Ia melampaui sifat-sifat alam, dan pada waktu yang sama Beliau adalah penguasa semua sifat alam material
Beliau berada di luar dan di dalam segala insan, tidak bergerak namun senantiasa bergerak, Beliau di luar daya pemahaman indria material. Ia amat jauh, namun juga begitu dekat kepada semua makhluk
Walaupun Beliau
terbagi di antara insani, namun Beliau tidak dapat dibagi. Ia mantap sebagai
Yang Maha Tunggal. Ia pemelihara segala makhluk, dan Beliau menciptakan sekaligus
memusnahkan mereka
Beliau adalah sumber dari segala benda yang bercahaya. Beliau di luar kegelapan alam dan tidak terwujud. Ia adalah pengetahuan dan tujuan pengetahuan. Ia bersemayam di dalam hati sanubari segala makhluk
No comments:
Post a Comment